Prabowo Akan Gabungkan Aplikasi Seluruh Kementerian, Negara Bisa Hemat Rp100 triliun
JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Prabowo Subianto akan melakukan launching government technology (GovTec) pada 17 Agustus 2025 mendatang. Platform ini akan menggabungkan seluruh aplikasi yang saat ini masih dimiliki oleh masing-masing Kementerian/Lembaga.
1. Hemat Anggaran
Luhut meyakini dengan langkah penggabungan seluruh platform aplikasi ini negara bisa menghemat hingga Rp100 triliun. Angka ini dihitung dari pengeluaran biaya maintenance hingga potensi korupsi yang bisa berkurang dengan 1 aplikasi yang terintegrasi.
"Pak Presiden tanggal 17 Agustus ingin meresmikan atau launching nanti program government technology. Ini yang akan menyatukan semua aplikasi yang ada di Kementerian/Lembaga," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (19/3/2025).
2. Serangkaian Uji Coba
Tiket Pesawat Mudik Lebaran Diskon 14
Luhut menjelaskan sejak bulan Januari, pemerintah sudah melakukan serangkaian uji coba dan perbaikan atas platform yang bakal diluncurkan pada 17 Agustus 2025 mendatang. Harapannya platform ini bisa semakin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan layanan dari Pemerintah.
"Sehingga dengan demikian akan terjadi tadi masalah efisiensi dan juga pengurangan korupsi. Januari kita mulai mengetes mengenai govtech ini, sehingga targeted bisa dicapai, dan ini kita kira-kira sudah menghitung bisa berapa besar yang kita hemat mungkin hampir Rp100 triliun," sambungnya.
3. Platform Govtech
Pada kesempatan itu, Luhut menceritakan platform Govtech ini dirancang oleh sekitar 300 orang anak Indonesia. Namun belum dijelaskan spesifik berapa anggaran yang digelontorkan untuk membangun platform tersebut yang menggabungkan semua aplikasi di Kementerian/Lembaga.
"Presiden tadi malah akan menemui anak-anak muda Indonesia yang berjumlah 300 orang yang menyiapkan tadi, government technology ini. Selain itu ada juga 185 guru dari seluruh Indonesia yang turut mendukung platform ini," kata Luhut.
"Presiden sedang diatur oleh Seskab, waktunya mungkin Sabtu, Minggu, atau Senin untuk Presiden memberikan arahan kepada mereka atau apresiasi kepada guru-guru ini," pungkasnya.