Apakah Matel dan DC dalam Pinjol Itu Sama? Simak Penjelasan Lengkapnya
JAKARTA - Apakah matel dan dc dalam pinjol itu sama? Istilah Mata Elang (Matel) di Leasing dan Debt Collector (DC) di Pinjaman Online atau pinjol kerap kali muncul, ketika membicarakan pihak yang berkaitan dengan pinjaman dan pembiayaan.
Baik matel leasing atau dc pinjol ini memang kerap memberikan rasa tidak nyaman, bahkan tak jarang mereka akan melakukan penyitaan barang secara langsung ketika nasabah gagal membayar tagihan atau cicilan.
Meski memiliki peran dalam proses penagihan, namun apakah mereka sama? Baik matel leasing dan dc pinjol rupanya memiliki definisi dan cakupan tugas yang berbeda.
1. Definisi Matel dan DC
Mata Elang (Matel) adalah istilah yang merujuk pada pihak ketiga yang bekerja sama dengan perusahaan leasing atau pembiayaan untuk melacak kendaraan bermotor, dari nasabah yang gagal memenuhi kewajiban pembayaran cicilan.
Meskipun tugas utama mereka adalah melakukan pelacakan, tak jarang ada matel yang dapat langsung mengamankan atau menarik kendaraan yang cicilannya macet.
Sedangkan debt collector atau dc adalah pihak yang ditugaskan oleh lembaga keuangan untuk menagih pembayaran dari nasabah yang menunggak. Mereka berperan sebagai perantara antara kreditur dan debitur dalam menyelesaikan kewajiban finansial yang tertunda.
2. Perbedaan Tugas dan Wewenang
Perbedaan utama antara dc dan matel terletak pada tugas dan wewenang mereka. DC bertanggung jawab untuk menagih hutang secara langsung kepada debitur, biasanya melalui komunikasi seperti telepon atau kunjungan langsung.
Sebaliknya, matel lebih berfokus pada pelacakan dan penarikan aset, terutama kendaraan bermotor, yang cicilannya macet. Mereka memiliki wewenang untuk menarik kendaraan tersebut sesuai dengan perjanjian pembiayaan yang telah disepakati.
Pendekatan dc biasanya lebih kepada komunikasi dan negosiasi untuk mencapai kesepakatan pembayaran. Di sisi lain, matel menggunakan metode pelacakan untuk menemukan kendaraan yang cicilannya macet.
Baik dc maupun matel harus beroperasi sesuai dengan regulasi yang berlaku. DC harus mematuhi aturan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dalam proses penagihan.
Demikian pula, matel harus mengikuti prosedur hukum dalam proses penarikan aset untuk menghindari pelanggaran hak konsumen.
Kedua profesi ini seringkali mendapatkan persepsi negatif dari masyarakat. Hal ini disebabkan oleh metode penagihan atau penarikan yang kadang dianggap kasar atau tidak manusiawi.
Kesimpulannya, meskipun dc dan matel memiliki tujuan yang sama, yaitu menyelesaikan tunggakan pembayaran, mereka berbeda dalam metode dan fokus kerja. DC lebih berfokus pada penagihan langsung kepada debitur, sementara matel berfokus pada pelacakan dan penarikan aset yang terkait dengan pembiayaan.