KPPU Ungkap Mayoritas Harga Pangan Langgar HET, Paling Tinggi Telur dan Cabai

KPPU Ungkap Mayoritas Harga Pangan Langgar HET, Paling Tinggi Telur dan Cabai

Ekonomi | okezone | Rabu, 5 Maret 2025 - 04:44
share

JAKARTA - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menemukan praktik usaha tidak sehat dalam perdagangan komoditi pangan di awal Ramadhan tahun ini. Ditemukan bahwa harga komoditi pangan yang dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan pemerintah. 

1. Temuan KPPU

Dari survei yang dilakukan KPPU di tujuh wilayah, termasuk Medan, Lampung, dan Yogyakarta, ditemukan hampir seluruh komoditi pangan dijual di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Di mana harga komoditi telur dan cabai rawit yang mengalami kenaikan tertinggi hingga 50 di atas HET. 

Direktur Ekonomi KPPU, Mulyawan Ranamanggala mengungkapkan, kenaikan harga ini sangat signifikan, terutama menjelang Ramadhan ketika permintaan pangan meningkat tajam. Beberapa komoditas yang terpantau mengalami lonjakan harga mencakup beras medium, telur ayam, bawang putih, dan minyak goreng.

“Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, terutama karena kebutuhan pangan ini akan terus meningkat saat bulan puasa dan hari raya,” ujar Mulyawan, Rabu (5/3/2025). 

2. Harga Pangan Naik 

Dari hasil pemantauan, telur ayam dan cabai rawit menjadi sorotan utama dengan kenaikan harga yang mencengangkan. Cabai rawit tercatat mengalami deviasi harga hingga 50 dari HET, sementara telur ayam melonjak hingga 70. 

 

“Ini adalah situasi yang tidak bisa dibiarkan. Kami mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah strategis guna mengatasi kelangkaan pasokan dan mencegah lonjakan harga yang tidak terkendali,” tegas Mulyawan.

3. Saran KPPU 

Dengan adanya temuan ini, KPPU berharap semua pihak dapat berkolaborasi untuk menjaga stabilitas harga pangan, terutama menjelang bulan suci yang penuh berkah ini. 

"Apakah pemerintah akan mengambil tindakan cepat untuk melindungi konsumen dari praktik yang merugikan ini? Kita tunggu langkah selanjutnya," pungkas Mulyawan.

Topik Menarik