Hadapi Ujian Berat, Bos Pertamina Bertekad Kurangi Impor BBM di Tengah Kasus Korupsi
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan tetap menyalurkan energi ke seluruh masyarakat Indonesia di tengah kasus korupsi tata kelola minyak mentah. Sejalan dengan itu, Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri memastikan akan memperbaiki tata kelola minyak mentah dan bertekad mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Pertamina sebagai salah satu aset bangsa memiliki tugas penting untuk memastikan penyaluran energi ke seluruh negeri berjalan dengan baik. Kami memahami bahwa saat ini Pertamina sedang menghadapi ujian yang cukup berat," kata Simon di Graha Pertamina, Jakarta, Selasa 4 Maret 2025.
1. Operasional Pertamina Tetap Berjalan dan Hormati Proses Hukum
Simon menambahkan, saat ini operasional Pertamina tetap berjalan seperti biasa dan memastikan tidak ada gangguan sedikit pun dalam distribusi energi ke seluruh wilayah Indonesia. Di sisi lain, pihaknya juga menghormati proses hukum yang sedang berjalan di Kejaksaan Agung yang menyeret beberapa petinggi Pertamina di anak usaha.
"Kami juga telah memberikan pendampingan kepada rekan-rekan kami yang saat ini tengah menjalani proses hukum, dengan harapan agar seluruh proses dapat berjalan sebagaimana mestinya dan memberikan kejelasan bagi masyarakat," kata Simon.
2. Perbaikan Tata Kelola Minyak Mentah
Simon bertekad untuk mengurangi ketergantungan impor minyak mentah maupun BBM. Salah satu caranya adalah memaksimalkan produksi minyak dalam negeri dengan pengolahan di kilang. Selain itu pihaknya akan berkolaborasi dengan BPH Migas.
"Soal perbaikan tata kelola minyak mentah, kami akan berkolaborasi dengan pihak eksternal, terutama Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), karena sudah termasuk dalam pengawas yang memastikan penyaluran dan distribusi bahan bakar bersubsidi (PSO)," ujar Simon.
Tercatat, saat ini produksi minyak mencapai sekira 580.000 barel per hari, sementara kebutuhan BBM mencapai 1,4 juta barel per hari, sehingga masih dilakukan impor BBM untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Kami berbenah diri, perbaikan tata kelola di seluruh aspek, baik itu tata kelola impor. Dengan memanfaatkan lebih banyak minyak mentah dalam negeri, kami bisa mengurangi ketergantungan terhadap sumber dari luar dan memperkuat ketahanan energi nasional," kata Simon.
Selain itu, Simon menegaskan bahwa Pertamina akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan secara transparan demi meminimalkan potensi penyimpangan dalam operasional. "Kami berkomitmen untuk menutup celah yang dapat menghambat efektivitas distribusi energi, mengurangi celah potensi operasional tidak sesuai aturan demi memastikan sistem yang lebih baik dan akuntabel bagi semua pihak," tambahnya.
Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro menambahkan, Pertamina akan meningkatkan produksi dalam negeri dengan optimalisasi kilang serta melakukan pengembangan energi terbarukan yang diharapkan dalam mengurangi impor minyak mentah dan BBM.
"Saat ini memang impor tetap dilakukan tapi tata kelola diperbaiki dan berharap mendapat kepercayaan dari masyarakat lagi," kata Wiko.
Diketahui Kejagung mengungkap dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018–2023 yang merugikan negara hingga Rp193,7 triliun. Dalam kasus ini, Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka pada Selasa (25/2/2025).
Kejaksaan Agung mengatakan bahwa para tersangka sengaja menurunkan produksi kilang dan produksi minyak mentah dalam negeri KKKS ditolak. Guna memenuhi kebutuhan dalam negeri, maka PT Kilang Pertamina Internasional mengimpor minyak mentah dan PT Pertamina Patra Niaga mengimpor produk kilang. Harga pembelian impor tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan dengan harga produksi minyak bumi dalam negeri.
3. Pemenuhan Energi untuk Mudik Lebaran 2025
Sementara itu, Pertamina memastikan layanan energi selama Ramadhan dan Idulfitri 1446 H berjalan dengan lancar. Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menegaskan Pertamina memastikan seluruh operasional terus berjalan dengan baik dan tanpa gangguan sedikitpun.
"Kita akan sambut Idulfitri dan dipastikan pelayanan distribusi energi kepada seluruh masyarakat Indonesia berjalan dengan lancar," ujar Simon dalam acara Media Briefing di Grha Pertamina, Selasa, 4 Maret 2025.
Simon menambahkan, Pertamina terus memperkuat koordinasi dengan stakeholder untuk memastikan keandalan operasional terjaga dengan baik. Pertamina memastikan operasional seluruh infrastruktur energi dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.
"Pertamina akan terus memperbaiki sistem tata kelola yang lebih baik dan lebih transparan di seluruh aspek operasional untuk memastikan layanan energi yang lebih baik," Imbuh Simon.
Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra menambahkan, Pertamina juga telah mengantisipasi kemungkinan cuaca buruk serta identifikasi daerah rawan bencana untuk menyiapkan alternatif penyaluran energi selama arus mudik.
"Pertamina mendapat dukungan BMKG sehingga bisa mengakses peta daerah rawan bencana," ujar Mars Ega.
Dia menambahkan, Pertamina telah memperkuat stok cadangan energi di daerah rawan bencana serta menyiapkan rute alternatif distribusi energi. Pertamina juga akan menyiapkan mobil tangki kantong yang disiagakan di jalur mudik untuk memastikan ketersediaan energi.
"Motorist juga disiagakan yang siap melayani kedaruratan. Masyarakat bisa menghubungi Pertamina Call 135, nanti motorist yang akan mengantarkan BBM dan sudah mendapat izin dari Polri untuk bisa masuk tol," imbuhnya.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina akan fokus melayani kebutuhan energi masyarakat, baik selama Ramadan maupun saat mudik di momen libur Idulfitri. "Pertamina terus berkomitmen layanan kepada masyarakat tetap optimal," tandas Fadjar.