7 Ide Usaha Franchise Non Makanan yang Potensial di 2025
JAKARTA - Usaha franchise memang identik dengan makanan dan minuman, tetapi tren menunjukkan bahwa franchise non-makanan juga semakin diminati. Dari jasa hingga produk, banyak sektor yang menawarkan peluang usaha menarik tanpa perlu repot mengelola stok bahan baku atau produksi harian.
CEO & Founder Kontrak Hukum Rieke Caroline mengungkapkan tren ini sudah mulai terlihat dari para pelaku usaha yang menjadi kliennya.
“Sekarang, semakin banyak pengusaha yang mencoba model franchise di sektor non-makanan, mulai dari jasa kecantikan, pendidikan, hingga perawatan kendaraan. Mereka melihat peluang besar karena permintaan terus meningkat,” jelas Rieke.
Dia menambahkan bahwa franchise non-makanan seringkali lebih fleksibel dalam operasional dan memiliki jangkauan pasar yang luas. Lalu, apa saja ide usaha franchise non-makanan yang menjanjikan di 2025? Berikut beberapa rekomendasinya.
1. SPBU
SPBU merupakan salah satu usaha franchise yang menjanjikan untuk dicoba. Alasannya sederhana: hampir setiap orang memiliki kendaraan dan membutuhkan bahan bakar setiap hari. Permintaan yang stabil membuat bisnis ini memiliki potensi keuntungan yang konsisten.
Dengan model waralaba, operasional SPBU menjadi lebih mudah karena mendapatkan dukungan dalam hal pemasaran, penyediaan stok, hingga manajemen bisnis.
2. Barbershop
Gaya rambut bukan lagi sekadar kebutuhan, tetapi juga bagian dari gaya hidup. Bisnis barbershop menawarkan potensi keuntungan besar karena pelanggan cenderung loyal dan rutin datang untuk perawatan rambut.
Selain itu, franchise barbershop biasanya menyediakan sistem operasional yang sudah terbukti, mulai dari standar layanan, pelatihan pegawai, hingga inovasi dalam model bisnis untuk mengikuti tren terbaru.
3. Jasa Pengiriman atau Ekspedisi
Dengan maraknya bisnis online, jasa pengiriman semakin dibutuhkan. Setiap hari, jutaan paket dikirim ke berbagai daerah, menjadikan bisnis ini sebagai peluang yang terus berkembang.
Mengambil franchise jasa ekspedisi memungkinkanmu menjalankan bisnis dengan merek yang sudah dikenal luas. Selain itu, sistem manajemen logistik yang telah teruji akan membantu operasional bisnis lebih efisien dan terpercaya di mata pelanggan.
4. Pet Shop
Selain menjual perlengkapan dan makanan hewan, banyak pet shop juga menawarkan layanan grooming, konsultasi kesehatan, hingga penitipan hewan.
Franchise pet shop memberikan kemudahan dalam memulai bisnis, mulai dari suplai produk, pelatihan staf, hingga strategi pemasaran. Jika kamu menyukai hewan, bisnis ini bisa menjadi pilihan yang menguntungkan sekaligus menyenangkan.
5. Minimarket
Minimarket menjadi salah satu franchise yang selalu memiliki prospek cerah. Konsumen cenderung lebih percaya pada minimarket dengan merek yang sudah dikenal dibandingkan toko ritel kecil tanpa branding.
Keuntungan memilih franchise minimarket adalah adanya sistem yang sudah terbukti sukses, mulai dari pemasok produk, manajemen stok, hingga strategi pemasaran. Kunci suksesnya adalah memilih lokasi yang strategis untuk menarik lebih banyak pelanggan.
6. Bimbingan Belajar (Bimbel)
Dengan meningkatnya persaingan akademik, banyak orang tua mencari layanan bimbingan berkualitas untuk anak-anak mereka. Franchise bimbel menawarkan sistem pengajaran yang telah teruji, kurikulum yang efektif, serta metode pembelajaran yang menarik.
Selain itu, nama besar dari brand bimbel yang sudah terkenal dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mempercepat pertumbuhan bisnis.
7. Layanan Kebugaran
Mulai dari gym konvensional hingga studio spesialis seperti yoga, pilates, dan HIIT, semuanya memiliki pasar yang berkembang.
Franchise di sektor ini biasanya memiliki standar operasional yang tinggi, mulai dari peralatan, konsep layanan, hingga pelatihan instruktur. Meskipun membutuhkan investasi yang cukup besar, peluang keuntungannya juga tinggi, terutama jika dipadukan dengan inovasi layanan dan strategi pemasaran yang tepat.
Dengan peluang yang semakin luas di tahun 2025, franchise non-makanan bisa menjadi pilihan bisnis yang menjanjikan. Namun, sebelum menjalankan usaha franchise, ada hal penting yang tidak boleh diabaikan, yaitu perjanjian franchise.
CEO & Founder Kontrak Hukum, Rieke Caroline menjelaskan perjanjian franchise merupakan kontrak tertulis antara franchisor dan franchisee dimana perjanjian ini menjadi bukti kuat dan menjadi dasar dalam melakukan hal-hal yang telah disepakati.
Perjanjian ini, kata Rieke, mengatur hak dan kewajiban franchisee serta franchisor, termasuk izin penggunaan merek dagang, kompensasi royalti, hingga prosedur operasional bisnis. Selain itu, dokumen ini juga menjadi alat kontrol untuk memastikan semua pihak menjalankan kesepakatan dengan benar.
“Banyak pelaku usaha yang antusias memulai franchise tanpa benar-benar memahami kontrak yang mereka tandatangani. Padahal, perjanjian franchise ini bukan sekadar formalitas, tapi jadi dasar hukum yang melindungi kedua belah pihak,” ungkapnya.
Dia menegaskan perjanjian franchise bisa mencegah banyak masalah di kemudian hari, mulai dari konflik soal penggunaan hak merek, hingga ketidakpastian terkait sistem operasional.
Saat ini, pelaku usaha bisa memanfaatkan layanan profesional untuk memastikan perjanjian franchise tersusun dengan benar dan sesuai regulasi.
Salah satunya, Kontrak Hukum menyediakan layanan pembuatan perjanjian franchise yang sudah termasuk dokumen Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW).