Erick Thohir Pastikan Danantara Tidak Sama dengan 1MDB

Erick Thohir Pastikan Danantara Tidak Sama dengan 1MDB

Ekonomi | okezone | Minggu, 2 Maret 2025 - 04:20
share

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta pelaku pasar dan masyarakat tidak menyamakan nasib Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dengan 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

1. Danantara dan 1MDB Beda

1MDB pernah mengalami skandal korupsi besar di Negeri Jiran. Sedangkan Danantara, tegas Erick Thohir, dipastikan dikelola secara transparan dan profesional setelah diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada Senin 24 Februari 2025. 

Erick menilai,sebagian pelaku pasar masih memandang negatif ke BPI Danantara. Karena itu dia meminta agar market menepis perspektif yang buruk tersebut.

“Dan saya yakin hari ini mungkin market masih berpikir negatif kepada Danantara. ‘Pak nanti Danantara 1MDB loh’, jangan ngeliat itu,” ujar Erick saat ditemui wartawan, ditulis Minggu (2/3/2025).

2. Setiap Negara Punya Badan Pengelola Investasi

Ada sejumlah negara yang berhasil membentuk dan mengelola Sovereign Wealth Fund (SWF) atau dana kekayaan negara. Seperti Public Investment Fund atau Dana Investasi Publik milik pemerintah Arab Saudi.

Lalu, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), yang juga dianggap sukses. Kemudian, Qatar Investment Authority (QIA).

Menurutnya, Danantara bisa melakukan studi percontohan alias benchmarking ke negara-negara yang dinilai berhasil mengelola Sovereign Wealth Fund mereka.

 

“Ada PIF di Saudi bagus, ada juga yang ADIA di Dubai bagus, ada Qatar Investment di Qatar yang bagus. Kita harus berani membuka diri benchmarking mana yang tidak bagus, mana yang bagus,” paparnya. 

“Masa kita bikin Sovereign Wealth Fund yang segede ini, yang nomor 7 atau nomor 8, benchmarking-nya yang nggak bagus, berarti ya sama aja setback (kemunduran),” beber dia.

“Kita kasih lihat yang bagus dan yang diinvestasikan ini tadi kan, bukan sepertinya uang masyarakat diambil dari bank yang diinvestasi, bukan. Ini uang dividen (BUMN) yang dimasukkan ke investasi, itu loh. Ini supaya jangan kita berargumentatif yang jadi ini,” lanjut Erick.

Topik Menarik