Efisiensi Anggaran, Pembangunan Terminal 4 Bandara Soetta Batal
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan rencana pembangunan terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta batal dibangun. Hal ini menimbang efisiensi anggaran, serta pengembangan terminal 2 yang sudah dilakukan.
1. Efisiensi Anggaran
Erick menjelaskan, dengan batalnya pembangunan terminal 4 Bandara Soetta berhasil menghemat pengeluaran sebesar Rp14 triliun. Namun untuk peningkatan kapasitas tampung bandara, memerlukan pembiayaan Rp1 triliun untuk renovasi terminal 2 Bandara Seotta.
"Karena kita tidak membangun terminal 4, efisiensi Rp14 triliun. Namun kita ambil Rp1 triliun, kita fokuskan di sini (terminal 2)," kata Erick saat ditemui di T2 Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (1/3/2025).
2. Pengembangan Kapasitas Terminal Soetta
Pada kesempatan itu, Erick mejelaskan pengembang kapasitas terminal di Bandara Soekarno-Hatta memang perlu dilakukan. Hal ini untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pesawat yang terus tumbuh setiap tahunnya.
Sepanjang tahun 2024, Angkasa Pura mencatat pergerakan penumpang di 37 bandara kelolaan mencapai 155,9 juta orang. Meningkat sekitar 4 jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp150,1 juta.
Berdasarkan catatan Angkas Pura setidaknya ada 5 bandara tersibuk berdasarkan pergerakan penumpang pesawat pada tahun lalu adalah Soekarno-Hatta Tangerang (54,8 juta penumpang), I Gusti Ngurah Rai Bali (23,9 juta penumpang), Juanda Surabaya (14 juta penumpang), Sultan Hasanuddin Makassar (9,6 juta penumpang) dan Kualanamu Deli Serdang (7,1 juta penumpang).
3. Tampung 100 Juta Penumpang
Menteri BUMN Erick Thohir menilai lewat pengembangan Terminal 2 Bandara Soetta ke depan bisa meningkatkan kapasitas tampung mencapai 100 juta penumpang pada beberapa tahun mendatang.
"Kita fokus disini (renovasi terminal 2) supaya kapasitas yang 56 juta (Bandara Soetta), kemudian bisa tembus 100 juta dalam beberapa tahun kedepan, kita bisa mengantisipasi," pungkas Erick Thohir.