Mahasiswa Pertanian Dukung Mentan Amran, Optimistis RI Bisa Capai Swasembada Pangan

Mahasiswa Pertanian Dukung Mentan Amran, Optimistis RI Bisa Capai Swasembada Pangan

Ekonomi | inews | Selasa, 25 Februari 2025 - 00:01
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengumpulkan puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian dari berbagai universitas di Kantor Kementerian Pertanan pada Senin (24/2) siang. Bukan sekadar untuk berdialog, para mahasiswa menyampaikan harapan dan aspirasi mereka tentang masa depan pertanian Indonesia.

Di hadapan mereka, Amran Sulaiman berbicara tegas, penuh keyakinan, memaparkan strategi besar pemerintah dalam membangun pertanian nasional. Bahkan, para mahasiswa antusias dengan mengajukan pertanyaan kritis.

Merespons hal itu, para mahasiswa sepakat bahwa ketegasan Amran dalam membangun sektor pertanian adalah kunci bagi tercapainya swasembada pangan dan kesejahteraan petani.

Ketua BEM Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Muhammad Tafiqul Siregar berharap kebijakan yang diterapkan Amran bisa membawa Indonesia mencapai swasembada pangan. Baginya, keberanian dan transparansi dalam kepemimpinan menjadi nilai penting dalam membawa perubahan nyata. 

“Beliau cukup tegas dan transparan. Saya percaya, di bawah kepemimpinan Pak Amran, pertanian Indonesia mampu mewujudkan swasembada pangan,” ujarnya.

Bagi Tafiqul, pertanian bukan sekadar sektor ekonomi, melainkan juga pondasi bagi ketahanan bangsa. Ia yakin kebijakan yang diambil tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor pangan.

Sementara itu, Ketua BEM Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura, Nursolihin menyoroti respons cepat Amran dalam menyikapi permasalahan pertanian. Baginya, kepemimpinan yang sigap dan tegas sangat dibutuhkan dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor ini. 

“Beliau sangat tegas dalam menanggapi permasalahan yang ada, khususnya di bidang pertanian. Kami berharap kebijakan swasembada pangan benar-benar bisa menjadi solusi dalam menangani krisis pangan di Indonesia,” ucap Nursolihin.

Selain itu, Ketua BEM Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana, Nusa Tenggara Timur (NTT), Gregori menyampaikan bagaimana tantangan ketahanan pangan di daerahnya bisa dijawab dengan kebijakan yang lebih berpihak pada petani.

“Sebagai anak NTT, saya berterima kasih karena aspirasi mahasiswa dan masyarakat bisa didengar serta diimplementasikan dalam kebijakan pertanian nasional,” ujarnya.

Senada dengan itu, Alwi Sofyan dari Institut Pertanian STIPER Yogyakarta menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan hanya tentang produksi, tetapi juga distribusi dan akses yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Dengan program swasembada pangan, lahan-lahan pertanian dioptimalkan, pupuk didistribusikan langsung, dan berbagai langkah lain diambil. Harapan kami, ke depan Indonesia bisa menjadi negara yang mandiri dalam ketahanan pangan,” kata Alwi.

Sebagai informasi, diskusi di Kantor Kementerian Pertanian itu lebih dari sekadar pertemuan formal. Ia menjadi jembatan antara mahasiswa, sebagai calon pemimpin masa depan, dengan pemegang kebijakan yang menentukan arah pertanian Indonesia.

Mereka yakin ketegasan Amran menjadi komitmen nyata dalam membangun pertanian yang lebih kuat dan berdaya saing. Maka dari tiu, kebijakan yang tepat dan dukungan dari seluruh elemen bangsa, pertanian Indonesia bisa menjadi pilar ketahanan dan kedaulatan pangan.

Topik Menarik