Jumbo! Bulog Butuh Rp57 Triliun untuk Serap Beras Petani

Jumbo! Bulog Butuh Rp57 Triliun untuk Serap Beras Petani

Ekonomi | inews | Rabu, 22 Januari 2025 - 19:14
share

JAKARTA, iNews.id - Perum Bulog membutuhkan dana sebesar Rp57 triliun untuk menyerap dan mengelola beras petani. Adapun, jumlah beras yang ditugaskan mencapai 4,7 juta ton.

Saat ini, Bulog telah menyimpan 1,7 juta ton beras dari pengadaan sebelumnya. Kemudian, ditambahan 3 juta ton beras dari penugasan penyerapan baru.

Menurut Direktur Keuangan Perum Bulog Iryanto Hutagaol dengan harga per kg sebesar Rp12.000 dan jumlah beras yang harus dikelola, maka anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp57 triliun.

“Kalau kita hitung harga Rp12.000 per kg, artinya 4,7 juta ton kali Rp12.000. Kurang lebih Rp57 triliun harus kita sediakan," ucap Iryanto di Bulog Corporate University, Jakarta Selatan, Rabu (22/1).

Tak cuma itu, Iryanto menjelaskan pihaknya memerlukan tambahan sekitar 10 persen dari biaya tersebut untuk keperluan pengolahan.

"Kurang lebih kami butuh dana Rp60 triliun untuk mengolah 4,7 juta ton seperti yang diperintahkan pemerintah," tuturnya.

Kebutuhan pendanaan ini merupakan bagian dari upaya Perum Bulog dalam mendukung program pemerintah menjaga ketahanan pangan nasional. Ia merinci jumlah tersebut mencakup biaya pembelian, penyimpanan, distribusi, dan pengelolaan stok beras selama tahun berjalan.

"Saat ini kita dibantu perbankan. Kalau struktur kita dibantu oleh pemerintah, nanti pemerintah sebagian memberikan APBN-nya langsung kepada kita," kata dia.

Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono menjelaskan pihaknya fokus untuk mendukung pengelolaan dan penyerapan beras. Salah satunya dengan dengan berkolaborasi dengan Perpadi (Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi Dan Beras Indonesia) dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk mengelola 1,2 juta ton beras di sembilan lokasi strategis.

Selanjutnya, Bulog bekerja sama dengan Asosiasi Perbenihan, yang rencananya akan segera dilakukan kerja sama dengan asosiasi perbenihan mendukung pasokan beras yang berkualitas. 

Ketiga, kemitraan dengan Mitra Pangan Pengadaan MPP. Ke depan, Bulog bakal melanjutkan kolaborasi dengan lebih dari 1.200 MPP yang tersebar di seluruh Indonesia.

Perum Bulog juga melakukan penyerapan langsung di lokasi-lokasi panen berdasarkan data dari Kementerian Pertanian.

"Hari ini, kami menugaskan Wakil Direktur Utama untuk berada di Sentra Produksi di Jawa Timur untuk sosialisasi sekaligus mengoptimalkan penyerapan gabah maupun beras," ujar Iryanto.

Topik Menarik