Sinergi Fintech dan Lembaga Keuangan Dorong UMKM Capai Target Ekonomi 8 

Sinergi Fintech dan Lembaga Keuangan Dorong UMKM Capai Target Ekonomi 8 

Ekonomi | joglosemar.inews.id | Selasa, 17 Desember 2024 - 09:50
share

JAKARTA, iNewsJoglosemar.id – Kolaborasi penyelenggara fintech dan lembaga jasa keuangan formal diyakini mampu menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pertumbuhan UMKM ini dinilai strategis dalam upaya mencapai Asta Cita serta target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

Hal ini sejalan dengan visi inklusi keuangan yang ditekankan melalui perhelatan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2024 dan Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2024. Ajang yang berlangsung dari 11 November hingga 12 Desember 2024 ini menjadi momentum penting bagi regulator, pelaku industri fintech, serta masyarakat luas untuk memaksimalkan peran teknologi keuangan digital. 

Kepala Departemen Pengaturan dan Perizinan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK, Djoko Kurnijanto, menekankan pentingnya sinergi antara fintech dan lembaga keuangan formal untuk mengoptimalkan inklusi keuangan. Djoko menyebut, peningkatan kolaborasi ini mampu menciptakan layanan keuangan yang lebih efisien, cepat, dan berkualitas. 

“Melalui peningkatan kemitraan antara penyelenggara ITSK (Inovasi Teknologi Sektor Keuangan) dan lembaga jasa keuangan formal, berbagai layanan keuangan dapat lebih mudah diakses oleh UMKM. Ini akan berujung pada kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan pencapaian visi Asta Cita,” ujar Djoko. 

Lebih lanjut, Djoko menekankan bahwa sektor UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Dengan dukungan teknologi keuangan digital dan sinergi kuat antara berbagai pemangku kepentingan, UMKM akan semakin mampu bersaing di pasar domestik maupun global. 

BFN dan IFSE 2024 yang diprakarsai oleh Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hadir sebagai upaya meningkatkan literasi keuangan digital dan inklusi keuangan di Indonesia. 

Dalam acara puncak 6th IFSE 2024 di The Kasablanka Hall, Jakarta, berbagai pihak dari regulator, industri fintech, hingga pelaku UMKM turut hadir membahas transformasi digital sektor keuangan. Sebanyak 130 webinar/seminar edukasi digelar, menghadirkan 230 narasumber serta berbagai isu strategis seperti cybersecurity, digital banking, QRIS Cross Border, hingga pemanfaatan teknologi blockchain dan AI. 

Sekretaris Jenderal AFTECH, Budi Gandasoebrata, menyampaikan apresiasinya terhadap keberhasilan BFN dan IFSE 2024. Budi menegaskan komitmen AFTECH untuk terus memajukan industri fintech sebagai solusi pendanaan inklusif yang berdampak positif bagi UMKM. 

“Kami percaya bahwa inovasi teknologi keuangan yang diiringi dengan edukasi dan kolaborasi dapat mendorong UMKM menjadi motor utama perekonomian Indonesia. BFN dan IFSE 2024 adalah bentuk nyata dari sinergi yang kuat antara regulator, industri, dan masyarakat,” jelas Budi. 

Peluang Fintech Syariah

Wakil Sekretaris Umum AFSI, Ardian Asmar, menyoroti pentingnya peran fintech syariah dalam mendukung inklusi keuangan berbasis nilai-nilai Islam. Menurut Ardian, kolaborasi yang dihadirkan melalui BFN dan IFSE 2024 akan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat muslim terhadap solusi keuangan syariah. 

“Awareness terhadap fintech syariah di kalangan konsumen muslim cukup baik, namun potensinya masih bisa ditingkatkan lebih jauh. Kami yakin bahwa fintech syariah dapat menjadi katalisator utama inklusi keuangan di Indonesia,” tutur Ardian. 

Ardian menambahkan bahwa layanan keuangan berbasis syariah menawarkan inklusivitas yang mampu menjawab kebutuhan konsumen muslim sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

Transformasi Digital Keuangan 

Penutupan BFN 2024 menjadi tonggak penting dalam upaya membangun ekosistem keuangan digital yang inklusif. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Indonesia diyakini dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, termasuk yang belum terlayani oleh lembaga keuangan formal. 

Keberhasilan penyelenggaraan BFN 2024, dengan lebih dari 500 pemberitaan dan 5000 peserta summit/conference, menunjukkan antusiasme tinggi dari berbagai pihak dalam mendukung transformasi digital. BFN juga berhasil menarik potensi talenta muda Indonesia dengan menyajikan 115 lowongan pekerjaan melalui platform virtual resmi acara tersebut. 

Melalui kolaborasi antara fintech dan lembaga keuangan formal, visi Asta Cita dan target pertumbuhan ekonomi 8 dapat diwujudkan bersama. Ajang ini membuktikan bahwa sinergi antara semua pemangku kepentingan adalah kunci mencapai inklusi keuangan universal serta menjadikan ekonomi digital sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi nasional. 

Topik Menarik