IHSG Diramal Loyo jelang Akhir Pekan Imbas Tak Sanggup Menembus 7.800

JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Jumat (25/10/2024) berpotensi dalam kecenderungan melemah sepanjang perdagangan. Pergerakan indeks akan berada di kisaran 7.680 – 7.780.

Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, jangankan menuju supply zone, IHSG bahkan tidak sanggup menembus 7.800 dan sudah koreksi cukup dalam pada perdagangan kemarin.

"Dengan kondisi demikian, maka tren IHSG kembali sideways. Selain itu, perlu diingat bahwa IHSG memiliki siklus pelemahan di bulan November," tulis William dalam analisisnya, Jumat (25/10/2024).

Menurut William, pelemahan IHSG yang terjadi sejak kemarin bisa dibilang sudah memulai siklus tersebut.

"Saran kami, wait and see pada saham-saham big caps karena saham-saham ini yang paling berpotensi menjadi penekan IHSG ke depannya," tutur dia.

Sebelumnya, terjadi net sell asing sebesar 463 miliar dengan nilai transaksi sebesar 11.49T. Asing kembali net sell dan bersamaan dengan pelemahan IHSG, hal ini membuka peluang IHSG untuk koreksi lanjutan.

Dengan demikian, secara analisis teknikal, IHSG masih memiliki supply zone pada area 7.829 – 7.910 dan masih belum berhasil ditembus, bahkan terlihat sulit untuk menembus 7.800.

"Potensi koreksi IHSG diperbesar dengan melemahnya saham-saham big caps, dan mempertimbangkan potensi siklus pelemahan IHSG setiap bulan November, maka terbuka peluang IHSG melemah kembali hingga 7.600 – 7.500," ujar dia.

Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal.

CPIN, buy, support 5075, resistance 5325.
Pergerakan harga membentuk pola double bottom dengan neckline pada 5075, pola telah terkonfirmasi dan 5075 menjadi support baru.

MGRO, buy, support 680, resistance 750.
Penguatan konsisten di atas MA5 dan MA20 untuk trend following.

PANI, wait and see, support 12750, resistance 16275.
Pengujian support MA20 pada (estimasi) 12750.

AMRT, buy, support 3450, posisi harga all time high.
Penguatan konsisten di atas MA5 dan MA20 untuk trend following.