ADIKSI: Garda Terdepan Kolaborasi untuk Mengamankan Masa Depan Digital Indonesia
JAKARTA, iNewsTangsel.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meluncurkan dua inisiatif besar untuk memperkuat ekosistem digital nasional yang semakin berkembang. Dengan meluncurkan “Laporan Industri Keamanan Siber Indonesia” dan membentuk Asosiasi Digitalisasi dan Keamanan Siber Indonesia (ADIKSI), Kadin Indonesia menunjukkan komitmen dalam menghadapi tantangan keamanan siber yang semakin kompleks. ADIKSI, yang menjadi sorotan utama, diproyeksikan sebagai ujung tombak kolaborasi strategis antara sektor swasta dan pemerintah untuk memperkuat pertahanan siber di Indonesia.
Firlie Ganinduto, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Komunikasi dan Informatika, menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi ancaman siber yang semakin mengancam berbagai sektor, termasuk infrastruktur kritis dan layanan keuangan. "Serangan siber tidak hanya berdampak secara finansial, tetapi juga dapat mengancam kelangsungan layanan publik dan bisnis. ADIKSI hadir sebagai solusi nyata untuk menjembatani sektor swasta dan pemerintah dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan andal," ujar Firlie pada Jumat (18/10/2024) di JS Luwansa Hotel.
Inisiatif ADIKSI diharapkan dapat menjadi katalis perubahan dalam pendekatan keamanan siber nasional. Tidak hanya sebagai platform diskusi, ADIKSI diproyeksikan berperan aktif dalam merumuskan kebijakan, menetapkan standar keamanan digital, serta memfasilitasi pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang keamanan siber. Dengan lebih dari 221 juta pengguna internet di Indonesia, meningkatnya ancaman siber menuntut respons yang lebih terpadu dan proaktif dari semua pihak.
Slamet Aji Pamungkas, Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), menyatakan bahwa ADIKSI merupakan langkah strategis yang penting. "ADIKSI akan menjadi platform kolaborasi yang memperkuat sinergi antara industri dan pemerintah, serta memungkinkan pertukaran pengetahuan dan pengembangan solusi canggih untuk menghadapi serangan siber yang semakin canggih," jelas Slamet. Menurutnya, jumlah anomali trafik yang menunjukkan aktivitas serangan siber mencapai 74 juta hanya dalam lima bulan pertama tahun 2024, yang semakin menegaskan pentingnya peran ADIKSI ke depannya.
Selain itu, “Laporan Industri Keamanan Siber Indonesia” yang dirilis bersamaan dengan ADIKSI memberikan pandangan yang jelas tentang kondisi siber Indonesia saat ini dan tantangan di masa depan. Laporan ini merekomendasikan peningkatan ketahanan infrastruktur digital serta kolaborasi yang lebih erat antara sektor publik dan swasta untuk mencegah dampak merugikan dari serangan siber.
Langkah Kadin Indonesia ini bukan hanya sebagai respons terhadap ancaman, tetapi juga membuka peluang baru bagi industri untuk berperan aktif dalam melindungi masa depan digital Indonesia. ADIKSI memiliki potensi untuk menjadi pilar utama yang menghubungkan kepentingan bisnis dan perlindungan infrastruktur vital, sehingga mewujudkan masa depan digital yang lebih aman dan berkelanjutan.