Terungkap! Ini Alasan Masyarakat RI Pilih Konsumsi Rokok Ilegal
JAKARTA, iNews.id - Angka konsumsi rokok ilegal melambung tinggi hingga 46,95 persen di tahun 2024. Adapun, jumlah yang dikonsumsi pun mencapai 13.115 batang per hari atau separuh dari konsumsi total per hari masyarakat Indonesia.
Menurut Direktur Eksekutif INDODATA, Danis TS Wahidin peningkatan jumlah perokok ilegal karena kenaikan harga rokok yang belakangan terjadi. Selain itu, ada juga yang memilih untuk mengurangi pembelian.
"Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap responden terdampak dan tidak terdampak kenaikan harga rokok, didapatkan hasil bahwa sebanyak 67,04 persen responden mengurangi pembelian rokok," kata Danis Senin (18/11/2024).
"Sebanyak 44,12 persen responden berpindah merek rokok yang dikonsumsi ke rokok dengan harga yang lebih terjangkau, 9.36 persen responden merupakan irisan dari kedua kelompok tersebut, yaitu berada di antara keputusan untuk mengurangi atau berpindah merek rokok yang dikonsumsi, dan 1,8 persen responden memutuskan berhenti merokok," ucapnya.
Danis menjelaskan, masyarakat memiliki beberapa alasan untuk lebih memilih rokok ilegal. Pertama karena rokok ilegal memiliki rasa yang cukup enak, kemasan yang cukup bagus, harga yang sangat murah, dan kualitas yang cukup bagus.
Selain itu, diketahui juga alasan masyarakat Indonesia memilih rokok ilegal karena kemudahan membeli rokok ilegal di warung, dan ketersediaannya yang terbilang banyak. Untuk diketahui, survei ini dilakukan terhadap perokok dengan usia ≥ 15 tahun di 13 wilayah di Indonesia.
Penentuan 13 wilayah tersebut dilakukan melalui penggunaan metode stratified sampling dengan purposive sampling. Peneliti mengambil 2.500 responden secara purposive sampling. Margin error diperkirakan 1-10 persen.