Dukung RI Nol Emisi, PLN Sulap PLTD jadi PLTS Hybrid
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah tengah mengejar target net zero emission atau nol emisi pada 2060. Hal ini didukung PLN Indonesia Power (PLN IP) dengan proses transisi energi ke energi yang lebih bersih.
Menurut Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra salah satu langkah yang dilakukan adalah menekan penggunaan bahan bakar fosil dan emisi karbon pada sektor kelistrikan. Untuk itu, pihaknya melakukan dedieselisasi.
Sebagai informasi, dedieselisasi adalah proses pergantian Pembangkit Listrik Negara Diesel (PLTD) ke energi baru terbarukan ke Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Hal ini dilakukan pada Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali, yakni PLTS Hybrid Nusa Penida.
"Di Nusa Penida, Bali beban puncak mencapai 11,3 MW, kami lakukan dedieselisasi pada PLTS Hybrid Nusa Penida 3,5 MW ditambah Battery Energy Storage System sebesar 3 MWh yang dapat berkontribusi 31 persen saat beban puncak. Listrik yang kami hasilkan bersih, karena fokus kami dalam menekan laju emisi," ujar Edwin di Jakarta, Senin (7/10/2024).
Indomobil Group-PLN Icon Plus Sinergi di Electricity Connect, Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
Selain itu, pihaknya juga melakukan program cofiring yang memanfaatkan biomassa sebagai energi primer pembangkit. Hal ini merupakan salah satu inovasi dalam mengurangi konsumsi batu bara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
"Program cofiring ini menjadi salah satu terobosan kami untuk mengakselerasi transisi energi, meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi dan mengurangi emisi karbon yang dihasilkan sektor kelistrikan," tutur dia.
Berkat hal ini, PLN berhasil meraih penghargaan di ASEAN Energy Awards (AEA) 2024 melalui 2 unitnya. Selain itu, PLN IP UBP Priok juga meraih 2nd Runner Up of The Energy Management in Buildings and Industry pada kategori Large Industry of The ASEAN Energy Efficiency and Conservation Best Practice Awards 2024 .