Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Baterai Lithium di Kendal, Bisa Produksi 80.000 Ton Anoda

Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Baterai Lithium di Kendal, Bisa Produksi 80.000 Ton Anoda

Ekonomi | inews | Rabu, 7 Agustus 2024 - 13:43
share

KENDAL, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik bahan anoda baterai lithium PT Indonesia BTR New Energy Material di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, hari ini, Rabu (7/8/2024). Jokowi turut mengapresiasi kecepatan pembangunan pabrik tersebut.

Dengan begitu, Kepala Negara meyakini Indonesia telah menjadi negara yang cepat mengalahkan negara yang lambat dalam ekosistem kendaraan listrik.

"Saya sangat menghargai kecepatan pembangunan pabrik ini. Baru 10 bulan yang lalu kita tandatangan di Beijing tau-tau pabriknya sudah jadi. Ini yang namanya kecepatan dan negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat dan kita sekarang sudah jadi negara yang cepat," ujar Jokowi dalam sambutannya.

Kepala Negara juga mengapresiasi PT BTR yang sudah bisa memproduksi 80.000 ton material anoda per tahun dan akan menghasilkan 1,5 juta mobil listrik.

"Sangat besar sekali, apalagi ditambah 80.000 produksi, 80.000 ton produksi di industri ini. Akan jadi 3 juta mobil listrik per tahunnya. Sebuah jumlah yang besar, sehingga kita akan jadi pemasok terbesar baik EV ( electric vehicle ) baterai maupun kendaraan listriknya," tuturnya.

Jokowi menyebut bahwa rencana membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia satu per satu mulai terwujud.

"Rencana yang sudah kita putuskan beberapa tahun yang lalu untuk membangun sebuah ekosistem besar kendaraan listrik satu per satu mulai kelihatan nyata dan betul sudah ada di negara kita Indonesia," ucapnya.

"Dimulai dengan nikel yang kita setop eskpor raw materialnya di tahun 2020. Dan saat itu banyak yang menentang dari dalam negeri sendiri karena kita pada saat awal kehilangan kurang lebih 1,5 billion US dollar atau 20an triliun rupiah," katanya.

Mantan gubernur DKI Jakarta ini menyakini dengan dibangunnya pabrik tersebut diharapkan dapat menaikan nilai tambah bagi perekonomian di Indonesia.

"Saya saat itu meyakini nilai tambah akan melompat naik. Dan tadi seperti dikatakan Pak Menko Luhut Binsar Panjaitan sekarang sudah 34 billion us dollar nilai dari ekspor nikel kita. Dari yang sebelumnya 33 triliun melompat jadi kira-kira 510 triliun rupiah, lompatan sangat besar sekali," ujar Jokowi.

"Meskipun sekali lagi awal-awal banyak yang tidak setuju, pro dan kontra dan juga yang kedua kita digugat oleh EU, oleh uni eropa. dan kita kalah. Tapi saya sampaikan negara ini adalah negara yang berdaulat, kepentingan nasional adalah segala-galanya buat kita. tidak bisa kita didikte oleh siapapun," ucapnya.

Topik Menarik