Luhut Ungkap Rencana RI Mau Ekspor Durian ke China, Nilainya Tembus Rp131 Triliun

Luhut Ungkap Rencana RI Mau Ekspor Durian ke China, Nilainya Tembus Rp131 Triliun

Ekonomi | inews | Kamis, 27 Juni 2024 - 08:35
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa pemerintah berencana mengekspor buah durian ke China. Tak main-main, nilainya bahkan mencapai 8 miliar dolar AS  atau setara dengan Rp131 triliun (kurs Rp16.432).

Menurut Luhut hal ini berkat kerja sama bilateral yang dijalin antara Indonesia dan China selama bertahun-tahun. Ia pun berharap rencana ini bisa terealisasi sehingga mendorong perekonomian daerah.

"Beberapa rencana investasi yang kami bahas bersama antara lain terkait rencana ekspor durian Tiongkok yang nilainya mencapai 7-8 miliar dolar AS. Bisa dibayangkan bila satu kabupaten di Indonesia, katakanlah hanya berpenduduk 80 ribu hingga 100 ribu jiwa, bisa mengekspor 100 juta dolar AS durian ke Tiongkok per tahun. Kabupaten tersebut bisa mendapat pemasukan sebesar Rp1,5 triliun. Tentu akan memberikan manfaat perekonomian yang signifikan di suatu daerah," ucap dia dikutip iNews,id dari Instagramnya, Kamis (26/6/2024).

Pembahasan yang dilakukan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi ini juga turut membahas kerja sama di bidang energi hijau, peningkatan kualitas alat-alat dan fasilitas kesehatan dalam negeri, serta Investasi perusahaan tekstil berskala besar.

Apalagi, kata Luhut, universitas di China berencana bekerja sama dengan Indonesia untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni melalui pendanaan riset.

"Paling menarik dan menjadi perhatian utama saya adalah rencana kerja sama pendidikan, dengan universitas-universitas terbaik di Tiongkok seperti Tsinghua dan Fudan. Sebagai negara dengan pendanaan riset terbesar kedua di dunia dengan total dana riset sebesar 551,1 miliar dolar AS, Tiongkok adalah pilihan yang masuk akal bagi Indonesia untuk bekerjasama dalam pengembangan SDM," kata dia.

Ia pun meminta agar China mau menerima lulusan dari Indonesia untuk dapat belajar di universitas tersebut. Selain itu, mereka diharapkan juga mengikuti pelatihan kerja agar bisa ditempa.

"Saya mengajukan penawaran kepada mereka agar menerima lulusan terbaik dari pelajar-pelajar Indonesia, untuk melakukan studi Undergraduate maupun Graduate program di sana. Setelah lulus, mereka juga bisa mengikuti program pelatihan kerja di perusahaan-perusahaan di Tiongkok sebelum kembali ke Indonesia, ucap Luhut.

Topik Menarik