Mengenal dan Memahami Siklus Pasar Saham
IDXChannel Banyak orang atau investor yang belum memahami bagaimana siklus pasar saham bekerja.
Siklus pasar saham adalah fenomena alami yang terjadi dalam ekonomi global, mempengaruhi investor dan pelaku pasar secara luas. Investor tentu perlu mengetahui bagaimana siklus pasar saham bekerja untuk bisa mengambil keputusan dengan tepat terhadap investasi yang dijalankannya.
Apa Itu Siklus Pasar Saham?
Siklus pasar saham merujuk pada fluktuasi harga saham yang berkembang dalam pola tertentu. Siklus ini terdiri dari empat tahap utama: akumulasi, mark up , distribusi, dan mark down .
1. Akumulasi
Pada fase awal siklus saham terjadi proses akumulasi. Pada tahap ini, saham umumnya berada di posisi rendah dengan harga yang terjangkau.
Dalam situasi ini, harga saham menurun atau berada di level yang lebih rendah, menyebabkan permintaan untuk pembelian menjadi lebih dominan daripada penjualan.
Lalu, bagaimana cara untuk memprediksi peralihan saham ke fase selanjutnya dari tahap akumulasi ini? Inilah alasan pentingnya mengetahui analisis teknikal.
Prinsipnya, peralihan tahap akan terjadi ketika terjadi breakout oleh para trader dalam melakukan pembelian. Ini terjadi karena terdapat aktivitas transaksi yang sangat tinggi, mengindikasikan pergeseran ke fase berikutnya.
2. Mark Up
Fase mark up adalah periode ketika pasar saham menunjukkan pergerakan naik. Pada tahap ini, para trader ritel seringkali turut serta dalam pembelian saham.
Awalnya, ketika harga saham masih berada di level terendah dan mulai mengalami kenaikan, banyak trader ritel yang belum sempat membeli saham pada harga rendah. Namun, mereka akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian.
Saat ini terjadi, harga saham akan terus naik, dengan kecepatan yang cukup tinggi. Pada akhirnya, harga saham akan mencapai tingkat yang dianggap mahal, dan dalam siklus saham, grafik akan membentuk puncak harga yang semakin tinggi (higher high).
3. Distribusi
Pada fase ini, dominasi aksi jual atau profit taking dari pelaku pasar akan terlihat. Mereka mulai merasa jenuh untuk melakukan pembelian. Akibatnya, harga saham akan turun kembali dan bergerak menuju posisi stabil, yang sering disebut sideways.
Pada dasarnya, dalam fase distribusi siklus saham, tekanan dari penjualan akan lebih kuat daripada permintaan beli. Hal ini menyebabkan fluktuasi kecil naik turun yang tidak begitu signifikan.
Fase ini akan ditandai dengan penurunan harga saham yang drastis, disertai dengan volume transaksi yang besar. Namun, kemudian harga saham akan mengalami sedikit kenaikan dengan volume transaksi yang lebih rendah.
4. Mark Down
Dalam tahap terakhir siklus saham, terdapat fase mark down yang mencerminkan penurunan harga saham. Ini disebabkan oleh lepasnya saham-saham yang sebelumnya telah dibeli oleh bandar pada fase distribusi.
Kondisi ini menyebabkan saham-saham yang beredar di pasar saham lebih banyak dikontrol oleh para trader ritel, yang memiliki berbagai strategi jual-beli yang berbeda.
Itulah beberapa informasi seputar siklus pasar saham yang penting untuk diketahui oleh para investor.