Ledakan Besar Matahari Lepaskan Suar Surya yang Masif, Berpotensi Padamkan Jaringan Radio

Ledakan Besar Matahari Lepaskan Suar Surya yang Masif, Berpotensi Padamkan Jaringan Radio

Ekonomi | BuddyKu | Selasa, 10 Januari 2023 - 21:44
share

FLORIDA Sebuah ledakan besar di matahari melepaskan suar yang masif dari bintik matahari baru pada Senin 9 Januari 2023. Suar besar ini berasal dari bintik matahari AR3184 dan menciptakan badai matahari kelas X 1.9 yang menyebabkan pemadaman radio.

Menurut pernyataan dari Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa AS di Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), suar kelas X adalah jenis badai terkuat dari matahari. Badai matahari kelas X 1.9 akan menyebabkan pemadaman radio sementara di beberapa bagian Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Samudra Pasifik.

Sumbernya (suar matahari) adalah bintik matahari hiperaktif AR3184. Itu akan mengarah ke kita akhir pekan ini, tulis astronom Tony Phillips dari situs web cuaca luar angkasa SpaceWeather.com dikutip dari laman Space, Selasa (10/1/2023).

NASA menangkap gambar dan video yang menakjubkan dari suar matahari dengan Observatorium Dinamika Surya. Ini adalah teleskop berbasis ruang angkasa yang terus mengamati matahari dalam panjang gelombang yang berbeda.

Suar matahari adalah letusan intens dari permukaan matahari yang meledak pada berbagai tingkat daya. Suar terlemah, yang diklasifikasikan sebagai badai tipe A, B, atau C, biasanya kecil.

Suar kelas-M yang lebih kuat dapat melontarkan partikel bermuatan ke Bumi yang menambah daya aurora, memperkuat tampilan cahaya utara dan cahaya selatan di Bumi. Sedangkan semburan matahari kelas X ketika mengarah langsung ke Bumi akan mengakibatkan beberapa gangguan.

Dapat berdampak pada komunikasi radio, jaringan tenaga listrik, sinyal navigasi, dan menimbulkan risiko bagi pesawat ruang angkasa dan astronot, kata NASA dalam sebuah pernyataan.

Matahari saat ini sedang dalam fase aktif dari siklus matahari cuaca 11 tahunannya. Fase saat ini dikenal sebagai Solar Cycle 25, yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2025.

NASA melacak semburan suar surya dan peristiwa cuaca luar angkasa lainnya dengan mengamati matahari dengan berbagai pesawat ruang angkasa. Di antaranya, Solar Dynamics Observatory serta Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) yang secara rutin mengawasi peristiwa cuaca antariksa.

(wib)

Topik Menarik