Pemeran Bomber Suparman Reborn, Sempat Jualan Nasi Uduk Rp5 Ribu hingga Jadi Konten Kreator
GARUT, iNewsGarut.id Serial \'Suparman Reborn yang tayang di MNCTV beberapa waktu lalu sukses memikat masyarakat khususnya penonton di Kabupaten Garut. Pasalnya, drama yang diproduseri Aris Nugraha tersebut mengambil latar daerah Garut dengan pemandangan indah seputar pegunungan, pesawahan, perkampungan serta kawasan perkotaan.
Sinetron yang telah rampung 2 season ini tak hanya diperankan oleh artis kondang seperti Epy Kusnandar dan Masayu Clara. Namun juga beberapa artis pendatang baru asal Garut seperti tokoh Bomber yang dibintangi oleh Asep Mulyana.
Bomber adalah sahabat Suparman (Damar Rizal Marzuki) yang berprofesi sebagai montir bengkel motor. Dia identik dengan motor vespa merah yang selalu setia kawan pada Suparman dan Budiman (Dicky Satria).
Rupanya, keterlibatan Asep Mulyana menjadi pemeran dalam serial yang menceritakan Super Hero dengan kearifan lokal ini berawal dari pertemuannya dengan Aris Nugraha. Di mana Asep Mulyana menjadi salah satu Koki di sebuah kafe kawasan Cilopang milik sutradara asal Balandongan, Kecamatan Karangpawitan, Garut itu.
Gara-gara saya jadi tukang masak di kafe itu, saya akhirnya kenal dengan Kang Aris. Kami sering ngobrol dan beliau selalu minta dimasakin kalau sedang berkunjung ke kafenya, kata Asep Mulyana pada MNC Portal Indonesia (MPI), Minggu (18/12/2022).
Pria yang berusia 34 tahun ini mengatakan, tempe goreng, asin jambal dan tumis kiciwis adalah menu favorit sutradara Preman Pensiun itu. Menurut Asep Mulyana, makanan khas kampung adalah yang paling disukai Aris Nugraha jika datang ke Garut.
Kang Aris orangnya gak neko-neko, walaupun di kafe banyak macam menunya, beliau tetap meminta sajian kampung. Untuk proteinnya, Kang Aris suka dimasakin telur ceplok, beliau juga tidak terlalu suka pedas, paling saya buatkan sambal cikur, papar Asep Mulyana.
Dari kedekatan itulah, akhirnya Asep Mulyana mendapatkan tawaran untuk bergabung di Suparman Reborn. Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, ia pun mencoba menggandrungi dunia akting dengan menerima tawaran di salah satu sinetron produksi MNC Picture tersebut.
Sebelum meraih kesuksesan seperti sekarang, banyak lika-liku yang dihadapi ayah dua anak itu. Setelah menyandang titel sarjana ekonomi dari Fakultas Ekonomi, Universitas Garut (Uniga) pada 2012, Asep Mulyana rupanya sempat menjadi karyawan di sebuah perusahaan money changer. Akan tetapi, karier di dunia pertukaran uang yang sudah dijalaninya selama bertahun-tahun tersebut harus terhenti akibat pandemi Covid-19.
Tepat diakhir 2019 ketika isu Covid 19 melanda beberapa negara, saya berhenti bekerja karena bidang pekerjaan yang saya tekuni ini terkena dampak paling awal. Dari situ, saya mulai membangun usaha dengan pesangon yang saya dapatkan, ungkapnya.
Asep Mulyana pun mencoba peruntungan dengan membuka kios pakan burung dan alat pancing di daerah Wanaraja, Garut, tepat di persimpangan antara Wanaraja-Cibatu. Lagi-lagi, akibat pandemi bisnis yang baru ia rintis harus gulung tikar.
Saat itu, saya sudah tidak bisa menggaji karyawan dan usaha saya semakin sepi karena banyak orang yang takut wabah corona ini berdampak pada burung peliharaan mereka seperti halnya kasus flu burung. Kemudian banyak orang menjual unggas peliharaannya dan usaha pakan burung saya juga harus tutup karena tak ada lagi yang beli, terangnya.
Kegagalan itu, justru tidak membuat Asep putus asa. Ia tetap mencari peluang lain untuk menafkahi keluarganya kendati modal yang dimiliki sudah habis.
Beruntung, berkat kebaikan seorang teman Asep Mulyana bisa membuka warung nasi uduk di pasar Wanaraja di awal tahun 2020. Kesibukannya menyiapkan bahan-bahan jualan dimulai dari pukul 02.00 WIB dini hari, untuk kemudian menggelar dagangan sejak jam 05.00 WIB hingga 10.00 WIB pagi.
Usaha ini sesuai dengan hobi saya yang memang suka memasak. Berkat dukungan dari seorang teman, saya bisa berjualan. Alhamdulilah, jualan saya lumayan laku, ujarnya.
Tak sampai disitu, Asep Mulyana mencoba menambah pundi-pundi penghasilan dengan merambah ke dagangan lain setiap hari Minggu. Ia menjajakan sandal di car free day daerah jalan baru Kadungora, sedangkan memasuki bulan Ramadan, ia memilih menjual kelapa muda di sore hari untuk berbuka puasa.
Usaha apa pun kerap dilakoni pria humoris itu agar kebutuhan keluarganya tetap terpenuhi. Hingga akhirnya ia mempunyai kedai kecil yang kemudian mulai mendapatkan tawaran untuk mengelola beberapa kafe di Garut, termasuk Kafe milik Aris Nugraha di kawasan Cilopang.
Pria asal Leles Garut ini tidak pernah menduga, dari perjalanan panjang dan jatuh bangun usaha itulah ia bisa menjadi dirinya yang sekarang, seorang pemeran Bomber yang telah dikenal luas masyarakat.
Usai syuting Suparman Reborn berakhir, kini Asep Mulyana menjadi konten kreator dengan suguhan tema kuliner sesuai bidang yang ia senangi. Profesi ini terinspirasi dari sebagian besar teman-temannya yang sudah lebih dulu menjadi konten kreator, diantaranya Jajanan Garut dan Hobi Makan Garut.
Saya memilih menjadi konten kreator sebab sekarang sudah ada keberanian untuk tampil karena pernah di depan kamera, tururnya.
Kendati sudah terbilang sukses, Asep selalu mengingat ucapan dari Aris Nugraha tentang bermain film atau sinetron hanyalah sebuah profesi. Setelah itu talent atau artis akan kembali ke masyarakat, menjadi dirinya sendiri.
Dan saya mengamini ucapan beliau. Saya memang lebih nyaman seperti itu. Kembali menjadi diri sendiri lebih enak, walaupun bedanya sekarang lebih banyak yang kenal, ucap Asep Mulyana.
Sementara itu, saat disinggung mengenai Suparman Reborn season 3, Asep Mulyana mengaku belum ada informasi dari pihak manajemen, kendati kasak-kusuk akan ada season 3 sudah santer terdengar.
Sampai saat ini belum ada informasi jelas yang saya terima. Bahkan para pemain untuk dilibatkan lagi belum tahu siapa saja. Jadi belum ada pemberitahuan valid untuk saya balik lagi ke Suparman Reborn, katanya.
Kini, Asep Mulyana memiliki kesibukan baru. Ia dipercaya masyarakat Kampung Bojot, Desa Situsari, Kecamatan Karangpawitan, Garut, untuk membantu proses pembangunan Madrasah Al Mudawamah.
Sekarang sibuk kerja bakti bersama masyarakat di tempat tinggal saya, membangun madrasah seperti ikut mengaduk adukan semen coran, hingga membeli konsumsi makan siang warga yang kerja. Aktivitas ini Lillahitala, selain untuk masyarakat, nanti dua anak saya yang sekarang bersekolah di bangku kelas 2 SD dan TK akan mengaji di sini, tutupnya.