Kuliah di UM Bandung, Lebih dari Sekadar Menimba Ilmu dan Pengetahuan

Kuliah di UM Bandung, Lebih dari Sekadar Menimba Ilmu dan Pengetahuan

Terkini | cimahi.inews.id | Selasa, 1 Oktober 2024 - 18:30
share

BANDUNG, iNewsCimahi.id - Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Dr Hendar Riyadi MAg memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Stadium Generale Fakultas Agama Islam (FAI) karena sebagai momen berharga bagi mahasiswa baru untuk memperdalam ilmu dan wawasan. Acara ini berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Gedung UM Bandung, pada Senin (30/09/2024), dengan dihadiri oleh ratusan mahasiswa.

 

Dalam sambutannya, Hendar mengutip salah satu hadis Nabi SAW, “Siapa yang mencari ilmu, Allah akan memudahkan jalannya menuju surga,” sembari menekankan bahwa kuliah di UM Bandung bukan sekadar sarana untuk mencari ilmu, melainkan bagian dari proses membangun peradaban. Hendar menjelaskan bahwa berbagai fasilitas kampus, seperti lift, laboratorium, dan gedung lainnya, merupakan hasil kontribusi dari mahasiswa yang ikut serta dalam membangun peradaban melalui pendidikan.

 

Tiga kompetensi

 

Hendar menyoroti tiga kompetensi utama yang harus dikembangkan oleh mahasiswa UM Bandung, yaitu sikap (attitude), pengetahuan, dan keterampilan. Ia menekankan bahwa sikap yang baik dimulai dengan memiliki mindset yang terus berkembang dan dilandasi oleh nilai-nilai tauhid sebagai dasar pengembangan diri. “Jangan merasa pintar sehingga berhenti belajar,” ujar Hendar, seraya menambahkan bahwa kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan, tetapi oleh karakter yang baik.

 

Karakter, menurut Hendar, adalah faktor utama dalam meraih kesuksesan di segala bidang. Ia juga menekankan pentingnya membersihkan hati dari penyakit-penyakit batin, seperti iri, dengki, dan sifat negatif lainnya. Dengan demikian, mahasiswa UM Bandung diharapkan mampu membangun karakter yang kokoh dan bersih dari sifat-sifat buruk.

 

Selain sikap dan karakter, penguasaan pengetahuan juga menjadi hal yang sangat penting. Hendar menyarankan mahasiswa untuk memahami berbagai teori ilmu pendidikan serta pengetahuan umum yang dapat diintegrasikan dengan keilmuan Islam, seperti filsafat Islam, tasawuf, teologi, dan ilmu kalam. “Siapa yang menguasai pengetahuan, ia akan menjadi penguasa ilmu pengetahuan,” tambahnya.

 

Hendar juga mengingatkan bahwa penguasaan keterampilan abad 21 yang dikenal dengan 4C (critical thinking, creativity, communication, dan collaboration) sangat penting. Selain itu, mahasiswa harus memperkuat keterampilan kewirausahaan (entrepreneurship) dan kepemimpinan (leadership) untuk siap menghadapi dunia kerja di masa depan.

 

Sementara itu, Dekan FAI UM Bandung Prof Dr H Afif Muhammad MA menekankan bahwa kuliah di FAI harus menjadi pengalaman yang menyenangkan agar proses belajar dapat berjalan maksimal. Ia juga menyoroti tantangan yang berbeda di setiap generasi, terutama di era digital ini yang dipengaruhi oleh kehadiran media sosial.

 

Afif membandingkan mahasiswa saat ini dengan generasi terdahulu yang lebih kuat secara fisik dan harus menghadapi keterbatasan fasilitas yang justru memperkuat rasa kebersamaan di antara mereka. Di era modern yang serba mudah ini, banyak anak muda cenderung menjadi lebih individualis karena kemudahan teknologi, seperti penggunaan ponsel dan transportasi.

 

Namun, Afif optimistis bahwa meskipun tantangannya berbeda, generasi saat ini tetap bisa tumbuh menjadi pribadi yang tangguh jika mampu memanfaatkan kemudahan teknologi dengan bijak. Stadium Generale ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari lima program studi di bawah naungan Fakultas Agama Islam UM Bandung, yang mendapatkan berbagai materi motivasi dan inspirasi dari para narasumber untuk menyemangati mereka dalam memulai perjalanan akademis.

Topik Menarik