Kebun Hortikultura Sumberwungu Diresmikan, Upaya Cegah Stunting Melalui Sumber Daya Lokal

Kebun Hortikultura Sumberwungu Diresmikan, Upaya Cegah Stunting Melalui Sumber Daya Lokal

Terkini | ciamisraya.inews.id | Selasa, 26 November 2024 - 11:39
share

GUNUNGKIDUL, iNewsCiamisRaya.id - Padukuhan Gunungkacangan 2, Kalurahan Sumberwungu, Kapanewon Tepus, menjadi saksi peluncuran program inovatif berbasis pemberdayaan masyarakat pada Jumat (8/11/2024). 

Dalam acara bertajuk Serah Terima Aset Hibah Kosabangsa 2024 dan Peresmian Kebun Hortikultura, berbagai pihak bersinergi untuk mendukung upaya pencegahan stunting secara berkelanjutan melalui pemanfaatan sumber daya lokal.

Program ini merupakan hasil kolaborasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjaya), Universitas Islam Madura (UIM), dan Pusat Studi Ketahanan Keluarga dan Komunitas (PSK3), yang didukung penuh oleh DRTPM Kemdikbudristek melalui program Kosabangsa 2024.

Hadir dalam acara ini, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Kepala Puskesmas Tepus, Panewu Tepus, serta Kepala Desa Sumberwungu. Para tokoh ini menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif yang diyakini mampu meningkatkan ketahanan pangan lokal sekaligus mempercepat pencegahan stunting.

“Kami berharap Kebun Hortikultura ini menjadi model percontohan bagi desa-desa lain, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas,” ungkap Ismono, perwakilan dari Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul.

Serah Terima Aset dan Pemanfaatannya

Dalam kesempatan ini, diserahkan sejumlah aset berupa alat berkebun seperti angkong, cangkul, dan skop, mesin pengolah kompos, serta 1.000 tanaman hortikultura, termasuk 200 pohon alpukat dan 800 tanaman empon-empon (kunyit, jahe, temulawak). 

Tanaman ini dipilih karena kandungan nutrisinya yang mendukung pertumbuhan anak dan pencegahan stunting. Kebun ini didesain untuk memanfaatkan tanaman bernutrisi tinggi seperti kelor, alpukat, dan katuk. 

Kelor, misalnya, kaya akan protein, zat besi, dan vitamin A. Alpukat mengandung lemak sehat untuk perkembangan otak, sementara katuk merupakan sumber protein dan zat besi alami.

Kunyit dan temulawak, dengan sifat anti-inflamasi, membantu memperbaiki sistem pencernaan dan meningkatkan penyerapan nutrisi.

 

Pelatihan untuk Masyarakat Lokal

Selain serah terima aset, masyarakat setempat juga dibekali pelatihan keterampilan yang mendukung pengelolaan kebun dan hasil panennya. Pelatihan ini meliputi:

1. Pengolahan Produk Hortikultura

-Pembuatan simplisia dari kelor, kunyit, dan temulawak.

-Produksi sabun berbahan alami.

2. Manajemen Pemasaran dan Branding Produk

-Pelatihan khusus untuk Kelompok Griya Sumber Prima.

3. Pembuatan PMT (Pemberian Makanan Tambahan)

-Pengolahan yogurt, sereal, dan snack bar berbahan kelor, alpukat, dan empon-empon.

Edukasi tentang manfaat nutrisi PMT untuk pencegahan stunting.

Pelatihan ini dipandu oleh para ahli dari Unjaya dan UGM, termasuk Apt. Dwi Larasati, M.Pharm.Sci; Dr. Bdn. Tri Sunarsih, SST., M.Kes; dan Prof. Dr. drh. Sarmin, MP. Mereka memberikan pendampingan teknis untuk memastikan masyarakat dapat memanfaatkan potensi lokal secara maksimal.

Peresmian Kebun Hortikultura ini diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk memanfaatkan sumber daya lokal guna meningkatkan gizi masyarakat. 

Dengan pendekatan berbasis komunitas dan dukungan teknologi, program ini membuka jalan bagi terciptanya generasi bebas stunting.

Kelurahan Sumberwungu kini menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi lintas institusi dapat membawa perubahan positif yang berkelanjutan.

Melalui inovasi ini, masyarakat tidak hanya diberdayakan, tetapi juga dilibatkan secara aktif untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat dan mandiri.

Topik Menarik