Vidio Uhel Sebut Haram Coblos Kopiah Hitam, Tim Relawan Zul-Uhel: Guyon dan Gimik Politik Saja
LOMBOK, iNewsLombok.id - Tim Relawan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Paslon nomor urut 2 Zulkieflimansyah-Suhaili (Zul-Uhel), Hasan Masat menyebut bahwa dalam vidio yang beredar Uhel menyebut haram mencoblos kopiah hitam hanya menceritakan bahwa dirinyapun pernah dikatakan haram dipilih oleh kakaknya Pimpinan Ponpes Yatofa yang viral dan membantah respons Projo Loteng bahwa sama sekali bukan menunjukkan sikap diskriminatif .
"Saya rasa itu bukan berarti tidak ada pendidikan politik dan diskriminatif. Itu hanya guyon saat bersama pendukung dan gimik politik saja, tidak direspon dibesar bearkan,"tegasnya.
Hasan juga menilai bahwa ungkapan haram dan halal dalam politik hal yang biasa saat sekarang ini.
Dan haram halal itu sudah lumrah dalam politik,"terang Hasan.
Sebelumnya, Beredarnya sebuah vidio berdurasi 43 detik dalam sebuah pertemuan calon wakil gubernur NTB nomor urut 2 Suhaili FT (Uhel) yang menyebut haram mencoblos kopiah hitam mendapat respons dari Ketua Projo Lombok Tengah, Apriadi Abdi Negara bahwa hal tersebut diskriminatif dan tidak ada mencerminkan pendidikan politik.
"Saya mintaBawaslu NTB untuk segera bersikap guna untuk meminta klarifikasi terhadap Suhaili FT untuk menjaga kondusifitas, keamanan dan ketertiban umum agar terwujud Pilkada Damai karena pernyataan Haram mencoblos yang berkopiah hitam itu sangat diskriminatif dan tidak memberikan pendidikan politik yang demokratis,"terangnya, Sabtu (26/10/2024).
Ditambahkannya bahwa sesuai Video yang beredar Saat pertemuan dengan masyarakat pak Suhaili mengajak masyarakat untuk tidak mencoblos pasangan calon Bupati dan wakil Bupati serta pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTB yang menggunakan Kopiah Hitam karena haram.Apa yang disampaikan oleh Calon Wakil Gubernur NTB Nomor Urut 2 di Hadapan masyarakat yang menyatakan Haram mencoblos atau memilih yang bekecopong hitam (yang menggunakan Kopiah Hitam) telah menunjukan sifat politik yang tidak memahami sejarah, Sesat, Sara dan terkesan kekanak-kanakan.
"Karena seperti yang kita ketahui kecopong hitam atau kopiah hitam menurut Founding Father yaitu Bapak Soekarno menjadikan Kopiah Hitam sebagai simbol identitas budaya Indonesia dan identitas dari nasionalisme yaitu nasionalisme religius sehingga Makna ini sangat tidak di pahami oleh Suhaili Atau Abah Uhel,"terangnya.
Selanjutnya selain tidak memahami nilai akar budaya religi bangsa apa yg di sampaikan oleh Calon Wakil Gubernur NTB Nomor Urut 2 Pak Suhaili atau Abah Uhel sesunguhnya telah menyinggung Calon Kepala Daerah se Indonesia termasuk Presiden dan wakil presiden yg menggunakan kopiah hitam.
"Pernyataan Suhaili atau Abah uhel ini juga telah menggunakan narasi-narasi yang di larang dalam Undang-undang Pilkada dan PKPU 13 tahun 2024 Tentang kampanye, yang memberikan rambu-rambu bagi calon Kepala Daerah untuk tidak saling menjatuhkan dengan menggunakan narasi-narasi yang mengandung unsur SARA dan mengajak masyarakat secara Sesat,"tegasnya.