Inovasi Pelatihan Peternakan dan Pertanian Terpadu Berbasis Animal Welfare untuk Cegah Stunting

Inovasi Pelatihan Peternakan dan Pertanian Terpadu Berbasis Animal Welfare untuk Cegah Stunting

Terkini | ciamisraya.inews.id | Kamis, 17 Oktober 2024 - 20:20
share

BANTUL, iNewsCiamisRaya.id – Dalam rangka mendukung pencegahan stunting, sebuah program pengabdian masyarakat yang berjudul Pelatihan Peternakan dan Pertanian Terpadu Berbasis Animal Welfare diselenggarakan pada Rabu (16/10/2024) di Balai Sertifikasi dan Inspeksi Produk (BSIP) Yogyakarta, Dusun Banyakan, Sitimulyo, Piyungan, Bantul. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Hibah Kosabangsa 2024 yang menghadirkan solusi inovatif melalui penyediaan pangan fungsional.

Program ini berfokus pada pengembangan suplemen pakan ayam dan implementasi kandang pintar berbasis teknologi Internet of Things (IoT), yang diterapkan di Kalurahan Demangrejo, Kapanewon Sentolo, Kulon Progo. Kolaborasi lintas institusi ini melibatkan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (Unjaya), Universitas Gadjah Mada (UGM), serta Pusat Studi Ketahanan Keluarga dan Komunitas (PSK3) Unjaya, dengan dukungan dari BSIP Yogyakarta dan Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kapanewon Sentolo.

Sasaran pelatihan adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Demangsari yang dipimpin oleh Ibu Ngatini bersama 31 anggota. Fokus utama pelatihan ini adalah memberikan pemahaman tentang pentingnya penerapan konsep kesejahteraan hewan (animal welfare) dalam praktik peternakan dan pertanian terpadu. Diharapkan, dengan menjaga kesejahteraan hewan, kualitas dan produktivitas pangan akan meningkat, yang berdampak langsung pada upaya peningkatan gizi masyarakat serta pencegahan stunting, terutama pada anak-anak.

Tim dari Unjaya yang dipimpin oleh apt. Dwi Yulinda, S.SiT., M.Keb, terdiri dari Kharisma, S.T., M.Cs, Rizki Wahyuning Damayanti, S.E., M.Sc, dengan dukungan dari Dr. Bdn. Tri Sunarsih, SST., M.Kes, Endah Puji Astuti, SSiT., M.Kes, dan Elvika Fit Ari Santi, SSiT., M.Kes. Sedangkan tim pendamping dari UGM dipimpin oleh Prof. Dr. drh. Pudji Astuti, MP, didukung oleh Bangun Prajanto Nusantoro, S.T.P., M.Sc., Dr. Ir. Guntur Dharma Putra, S.T., M.Sc., serta beberapa ahli lainnya.

Pelatihan ini meliputi berbagai materi penting, seperti teknik pemeliharaan ternak yang ramah lingkungan, pengolahan pakan yang efisien, dan metode pertanian terpadu yang dirancang untuk mendukung produksi pangan berkualitas. Selain teori, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk terjun langsung dalam praktik di lapangan, yang diharapkan dapat diterapkan dalam kegiatan peternakan dan pertanian di KWT Demangsari.

Penerapan konsep animal welfare ini diharapkan tidak hanya mencukupi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga berkontribusi besar dalam upaya menurunkan angka stunting melalui peningkatan kualitas gizi. Selain itu, program ini juga bertujuan membangun sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

BSIP Yogyakarta dan BPP Kapanewon Sentolo memainkan peran penting dalam mendukung keberlanjutan program ini, sehingga dampak positifnya bisa dirasakan oleh komunitas peternakan dan pertanian di berbagai wilayah, khususnya di Kalurahan Demangrejo, Kapanewon Sentolo.

 

“Kami berterima kasih kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek atas dukungannya melalui program Kosabangsa 2024, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar,” ujar Dwi Yulinda, ketua tim pelaksana dari Unjaya, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/10/2024).

Melalui program ini, masyarakat diharapkan semakin memahami pentingnya kesejahteraan hewan dan penerapan pertanian terpadu sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan kualitas pangan dan mengurangi prevalensi stunting di masa depan.

 

 

Topik Menarik