Kue Otere-Otere Khas Makassar, Kriuk dan Renyah Cocok Untuk Cemilan Lebaran
MAKASSAR, iNewsCelebes.id -Kriuk dan renyah kue otere-otere khas Makassar, Sulawesi Selatan, cocok sebagai camilan untuk disajikan di hari lebaran Idulfitri.
Kue tradisional berbentuk tali tambang ini di produksi secara industri rumahan yang berlokasi di Jalan Masjid Jabal Nur, Kelurahan Maccini Parang, Kecamatan Makassar.
Momentum Ramadan dan jelang lebaran membuat berkah tersendiri bagi pemilik Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) ini.
Kesibukan para pekerja industri rumahan itu bahkan sudah tampak sejak pagi. Kue otere ini bahan utamanya terbuat dari tepung terigu dan gula pasir.
Untuk membuatnya, terigu dan mentega dicampur menjadi adonan kemudian di masukan ke mesin press untuk dipadatkan. Proses ini dilakukan berkali-kali untuk menguatkan struktur adonan. Setelah itu, adonan kemudian dimasukan ke mesin pemotong.
Setelah adonan terpotong potong, kemudian ke tahap akhir. Adonan tersebut dibentuk seperti lilitan tali tambang.
Setelah berbentuk tali kemudian digoreng kering hingga berwarna kecoklatan. Untuk menambah gurih dan manis, adonan kue dimasukan ke dalam mesin yang sebelumnya sudah dimasukan gula pasir hingga rasanya menyatu. Setelah selesai, kue otere kemudian dikemas dan siap untuk dipasarkan.
"Bahan pokok tepung terigu, gula dan minyak curah. Adapun bahan tambahan tidak kami sampaikan detail," ujar pemilik industri rumahan kue otere-otere ini, Muhammad Yusuf, Kamis (20/3/2025).
Berkah Tersendiri di Bulan Ramadan
Menurutnya, di bulan Ramadhan menjadi berkah tersendiri. Penjualan kue tradisional itu meningkat hingga 30 persen.
Peningkatan penjualan membuat industri rumahan pembuatan kue otere-otere ini dalam sehari menghabiskan 500 kilogram tepung terigu yang merupakan bahan utama dari kue ini. Sedangkan di hari biasa hanya sampai 300 kilogram tepung terigu.
"Sudah banyak permintaan namun kami terbatas pada produksi. Sudah ada 1000 kilo yang sudah di-distribusikan," sebutnya.
Meningkatnya pesanan membuat omzet industri rumahan yang dirintisnya sejak tahun 1980-an dapat menghasilkan puluhan hingga ratusan juta rupiah.
"Alhamdulillah kalau bulan Ramadhan dari tahun ke tahun ada peningkatan. Dulu berkisar 20 sampai 30 juta dan di bulan Ramadhan bisa sampai ratusan juta," tuturnya.
Pekerja Kue Otere-Otere Khas Makassar sedang menimbang sebelum dikirim ke luar Sulawesi selatan. (Foto: Leo Muhammad Nur).
Kue otere-otere merupakan kue khas Makassar. Disebut kue otere lantaran bentuknya yang menyerupai tali tambang. Selain tahan lama juga dapat dikonsumsi kapan saja termasuk di bulan Ramadhan maupun saat lebaran.
Adapun harga kue kering ini dibanderol mulai Rp 25 ribu untuk kemasan setengah kilogram, hingga Rp 155 ribu untuk kemasan ukuran 5 kilogram.
Pesanan kue otere ini tidak hanya dari Makassar, namun telah diekspor keluar provinsi Sulawesi Selatan hingga Papua.
"Jangkauan sampai ke Papua, kalau Sulawesi sudah masuk Tenggara, Tengah dan Barat," pungkasnya.