Mengulas Megaproyek Tol Getaci 206,65 Km Penghubung 2 Provinsi di Selatan Jawa

Mengulas Megaproyek Tol Getaci 206,65 Km Penghubung 2 Provinsi di Selatan Jawa

Travel | BuddyKu | Rabu, 26 April 2023 - 04:34
share

BANDUNG, iNews.id - Pemerintah berencana membangun jalan tol terpanjang di Indonesia yang menghubungkan dua provinsi di selatan Pulau Jawa dengan biaya sekitar Rp56 triliun. Tol sepanjang 206,65 kilometer (km) bernama Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) itu membentang dari Provinsi Jawa Barat hingga Jawa Tengah.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) memastikan, pembebasan lahan untuk pembangunan Tol Getaci tetap berjalan walaupun proyek dilelang ulang.

Lelang ulang dilakukan karena gagal dalam proses penandatanganan perjanjian dukungan pembiayaan perbankan atau financial close dengan konsesi selama 40 tahun.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, saat ini, lelang ulang megaproyek Tol Getaci sedang dalam proses pemutusan dan mulai pembangunan pada tahun ini, 2023.

Jalan Tol Getaci rencananya menggunakan teknologi lead rubber bearing atau bantalan karet inti timbal untuk meningkatkan keamanan struktur jalan tol.

Jalan Tol Getaci merupakan proyek strategis nasional. Proyek ini tercantum dan Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Dikutip dari website pu.go id, penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dan Perjanjian Penjaminan Proyek Jalan Tol Getaci telah dilaksanakan di Gedung Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) pada Senin (31/1/2022).

Selain kedua perjanjian tersebut, juga dilakukan penandatanganan perjanjian regres antara Kementerian PUPR dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) (Persero) pembangunan jalan Tol Getaci.

Penandatanganan dilakukan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Danang Parikesit, Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo, dan Direktur Utama PT Jasamarga Gedebage Cilacap Johannes Mancelly.

Menteri Basuki mengatakan, pembangunan Tol Getaci diharapkan sesuai jadwal. Konstruksi dimulai 2022 dan selesai 2024 untuk pembangunan tahap pertama.

Terkait pembangunan jalan tol, saya ingin mengingatkan bahwa membangun dengan cepat atau tepat waktu saja belum cukup, namun harus tetap menjaga kualitas dan lingkungan, kata Menteri PUPR.

Pembangunan jalan tol jangan sampai merusak bukit-bukit yang dilewatinya. Hindari menebang pohon jika tidak perlu ditebang. Ini adalah perintah Presiden Jokowi, agar pembangunan tidak merusak lingkungan, ujar Menteri Basuki.

Struktur geologi ruas Gedebage, tutur Menteri PUPR, cukup rumit dengan banyak batuan gunung yang rawan longsora. Perlu penanganan khusus dalam membangun konstruksinya.

Menteri Basuki menekankan kepada Asosiasi Tol Indonesia (ATI) terkait kenyamanan layanan jalan tol. Aspek pemeliharaan jalan tol menjadi sangat penting. Seperti penghijauan dan pengecatan ulang.

Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, pelelangan Jalan Tol Getaci pada 5 Agustus 2020. Penetapan pemenang lelang, yaitu, Konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga, PT Jasa Sarana, PT Gama Group, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Lelang dilaksanakan melalui penerbitan surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. PB.02.01-Mn/2170 tanggal 10 Desember 2021, kata Kepala BPJT Kementerian PUPR.

Danang Parikesit menyatakan, Tol Getacei berada di Provinsi Jawa Barat sepanjang 171,40 km dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 35,25 Km dengan total panjang 206,65 km. Tol ini terpanjang di Indonesia.

Pembangunan Tol Getaci terdiri atas 2 tahap dengan nilai investasi Rp56,2 triliun. Tahap pertama Seksi 1 dan Seksi 2, dari Junction Gedebage-Simpang Susun (SS) Tasikmalaya (94,22 km), ujar Danang Parikesit.

Konstruksi Tol Getaci dilaksanakan pada2022 sampai selesai 2024. Tahap 2 selanjutnya Seksi 3 dan Seksi 4, dari SS Tasikmalaya-SS Cilacap sepanjang 112,43 km dilaksanakan pada 2027 dan diperkirakan selesai 2029.

Sementara itu, penetapan lokasi (penlok) tahap pertama oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah selesai. Saat ini, Kementerian PUPR dan BUJT tengah mengurus penlok dari Pemprov Jawa Tengah. Setelah penlok, dilanjutkan proses pengadaan tanah, seperti sosialisasi lalu musyawarah.

Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, pembangunan Tol Getaci ini untuk memperlancar konektivitas dan meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Konektivitas ke daerah selatan (Jawa Barat) semakin lama makin menurun karena kepadatan lalu lintas, seperti sekarang dari Tasik ke Bandung yang jaraknya hanya 100 km bisa mencapai 3 jam, kata Direktur Jenderal Bina Marga.

Maka, kebutuhan akan jalan bebas hambatan ini merupakan suatu keniscayaan karena di wilayah selatan itu banyak sekali pusat-pusat pertumbuhan, namun konektivitasnya masih kurang bagus, ujar Hedy.

Tol Getaci terdiri dari 4 seksi yakni Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara (45,20 km), seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya (50,32 km), seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan (76,78 km), dan seksi 4 Patimuan-Cilacap (34,35 km).

Jalan tol ini akan memiliki 9 simpang susun dan satu unction, yaitu Gedebage yang akan terkoneksi dengan jalan Tol Padalarang Cileunyi (Padaleunyi).

Getaci akan memiliki 2x2 lajur dengan lebar lajur 3,6 meter, serta akan dibangun dengan desain struktur at grade sepanjang 175,27 km, struktur elevated sepanjang 22,26 km, dan pile slab sepanjang 9,12 km.