Unik! Pelajar Indonesia di Serbia Kenalkan Rendang dan Dadar Gulung untuk Buka Puasa Ramadhan

Unik! Pelajar Indonesia di Serbia Kenalkan Rendang dan Dadar Gulung untuk Buka Puasa Ramadhan

Berita Utama | BuddyKu | Jum'at, 14 April 2023 - 04:55
share

PERHIMPUNAN Pelajar Indonesia (PPI) Serbia pada Rabu 12 April 2023 melakukan kegiatan sosial bulan Ramadhan. Salah satunya membagikan takjil bagi mahasiswa Muslim internasional maupun lokal di Studentski Grad, Beograd.

PPI Serbia beranggotakan 14 mahasiswa dari berbagai jenjang, mulai tingkat sarjana hingga doktoral. Organisasi ini telah berdiri sejak 2013.

Mayoritas anggota PPI Serbia mendapat pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Pengembangan Teknologi Republik Serbia. Nama beasiswa tersebut adalah World in Serbia yang diperuntukkan bagi pelajar asal negara-negara non-blok, salah satunya Indonesia.

Kegiatan ini didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beograd. Tidak sekadar membagikan takjil, esensi dari kegiatan ini bertujuan lebih mengenalkan Indonesia melalui makanan.

Pelajar Indonesia di Serbia memperkenalkan rendang dan dadar gulung untuk menu buka puasa Ramadhan. (Foto: Muhammad Jullyo Bagus Firdaus/PPI Serbia/Okezone)

Pada dasarnya Indonesia lebih dikenal dengan kekayaan budaya dan keindahan alam, tidak terkecuali makanan.

Dalam studi diplomasi, hal ini disebut dengan Gastrodiplomasi. Bentuk diplomasi menggunakan makanan sebagai alat diplomasi dengan tujuan untuk membentuk citra nasional ke arah positif atau untuk meningkatkan brand awareness.

Penggunaan makanan untuk memperkenalan budaya sangatlah unik, seringkali didengar istilah "dari perut naik ke hati".

Hidangan khas Indonesia yang dibagikan pelajar Indonesia kali ini berupa rending dan dadar gulung. Antusiasme mahasiswa asing di sana cukup tinggi dikarenakan menempuh studi di negara mayoritas non-Muslim cukup sulit mencari makanan halal.

Selain itu, makanan Indonesia memang terkenal seantero dunia sehingga membuat penasaran masyarakat internasional untuk mencoba kuliner khas Minangkabau, Sumatera Barat, yakni rendang.

Pemilihan rendang tentu memiliki dasar yang cukup kuat. Menurut laporan CNN , pada 2017, rendang dinobatkan sebagai 1 dari 50 makanan terbaik di dunia.

Lebih lanjut pada 2020, koki kaliber dunia yakni Gordon Ramsay juga mengulas secara detail terkait cara pembuatan dan filosofi rendang dengan pakar kuliner terkenal asal Indonesia, William Wongso. Acara tersebut telah tayang pada kanal National Geographic dengan judul "Gordon Ramsay: Uncharted".

Pelajar Indonesia di Serbia memperkenalkan rendang dan dadar gulung untuk menu buka puasa Ramadhan. (Foto: Muhammad Jullyo Bagus Firdaus/PPI Serbia/Okezone)

Selain rendang, untuk takjil, PPI Serbia menyediakan dadar gulung sebagai makanan ringan untuk berbuka puasa Ramadhan, sebelum menyantap makanan berat. Dadar gulung sangat menarik bagi mereka, karena memiliki warna hijau yang berasal dari daun pandan dan rasanya manis.

Selain itu, kue ini terbuat dari gula jawa dan parutan kelapa. Makanan ringan ini sangat mirip dengan makanan yang sangat populer di Serbia, warga lokal sering menyebut Palainke. Hanya saja, berwarna kuning kecoklatan mirip dengan pancake.

Menurut Ketua PPI Serbia Septian Nudin, "Di Beograd memiliki lumayan banyak mahasiswa Muslim yang berasal dari berbagai Negara," ungkap Ketua PPI Serbia Septian Nurdin, dalam keterangan yang diterima Okezone , Jumat (14/04/2023).

Mahasiswa asing Muslim tersebut antara lain Palestina, Suriah, Iran, Ghana, Somalia, Nigeria, Suriname, Albania, dan masih banyak lagi. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa asing yang tinggal di asrama milik Pemerintah Serbia sangat beragam, termasuk mahasiswa Serbia yang sedang menjalankan ibadah puasa.

"PPI Serbia dengan dukungan Perwakilan RI di Beograd ingin menebar kebaikan di 10 malam terakhir Ramadan dengan berbagi makanan khas Indonesia," beber mahasiswa asal Kota Bogor yang sedang menempuh jenjang master di bidang e-business ini.

Bulan Ramadhan kali ini di Serbia berdurasi 14 jam dikarenakan memasuki musim semi. Ini berarti tidak sepanjang Ramadan tahun lalu yang dilakukan lebih lama 1 hingga 2 jam.

Berpuasa Ramadhan pada musim semi memang tidak seberat di Indonesia dengan suhu yang cukup panas, namun durasi dan mencari makanan halal menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa-mahasiswa Muslim Indonesia, ketika menuntut ilmu yang dulunya menjadi ibu kota dari Yugoslavia ini.

Wallahu a\'lam bisshawab .

Penulis:

Muhammad Jullyo Bagus Firdaus Mahasiswa Master Program Studi Politik Internasional, Universitas Beograd, Anggota PPI Serbia .

Topik Menarik