Deretan Rencana Pemerintah Hadapi Kebijakan Tarif Impor AS Dinilai Positif

Deretan Rencana Pemerintah Hadapi Kebijakan Tarif Impor AS Dinilai Positif

Berita Utama | idxchannel | Kamis, 10 April 2025 - 01:24
share

IDXChannel - Pemerintah dinilai mengambil langkah yang tepat dalam menyikapi kebijakan tarif impor baru dari Amerika Serikat (AS).

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin melihat rencana pemerintah sebagai pengingat dan pendorong implementasi kebijakan yang sebenarnya sudah lama ada. Artinya, daftar kebijakan yang disampaikan pemerintah bukanlah hal baru.

"List rencana untuk mewujudkan kebijakan yang disampaikan oleh Pak Airlangga itu sebenarnya list yang sudah kita lakukan 10 tahun lalu. Jadi memang ini blessing in disguise seperti yang disampaikan oleh Ibu Shanti (KEIND), tiba-tiba semua pihak menengok itu lagi dan dengan kekuatan penuh akan menjalankan," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Rabu (9/4/2025).

Dia juga mengingatkan agar Indonesia menjaga hubungan baik dengan mitra dagang lainnya.

Lebih lanjut, Wijayanto menyoroti penurunan aktivitas pabrik (PMI) sebagai hal yang biasa setelah Lebaran. Namun, pemerintah perlu waspada jika penurunan ini berlanjut. 

Wijayanto menyarankan agar pemerintah memberikan perhatian khusus pada sektor manufaktur dengan berbagai insentif. Sebab, utilisasinya saat sebelum pandemi Covid-19, hanya 75 persen.

"Karena Covid turun ke 50 persen, pasca Covid sudah membaik tapi masih 60 persen. Jadi kalau ini diberi insentif bisa mendongkrak kembali ke 75 persen atau bisa 80 persen, nah ini terobosan yang menciptakan lapangan kerja, menciptakan output ekonomi yang artinya pertumbuhan ekonomi, dengan investasi yang sangat minimal," katanya.

Sementara itu, Ketua Perdagangan Internasional Kamar Entrepreneur Indonesia (KEIND) Shanti Shamdasani menekankan pentingnya memperkuat industri dalam negeri dan bekerja sama dengan negara lain.

Dari sisi pengusaha, Shanti Shamdasani dari KEIND menyatakan keyakinannya pada kekuatan industri dalam negeri. 

"Kalau kita lihat di sini industri dalam negeri kita cukup kuat, saya cukup optimistis dengan industri dalam negeri kita ya. Orang dari dulu mengatakan Indonesia negara kecil. Kalau saya rasa kita strong in our ways, jadi Indonesia itu sangat unik mau diterpa badai apapun selama ini alhamdulillah we survive," katanya.

Shanti juga menyoroti pentingnya mengelola potensi kekosongan pasar di Indonesia akibat tarif AS dengan memperkuat industri lokal. Selain itu, kerja sama dengan negara lain juga krusial. 

"Berikutnya adalah multilateral coordination ya kita tidak bisa menjalankan ini sendiri, contohnya apa? Malaysia dengan melalui Asean chairmanship memanage ini tapi secara blok juga secara regional bisa meng-address issue ini," ujarnya.

Terakhir, komunikasi yang baik dari pemerintah kepada masyarakat dan persiapan strategi jika tarif AS terus naik juga menjadi poin penting yang disampaikan oleh Shanti.

(Dhera Arizona)

Topik Menarik