Heboh Jamu Mengandung Alkohol di Rute Mudik, LPPOM Imbau Masyarakat Waspada!

Heboh Jamu Mengandung Alkohol di Rute Mudik, LPPOM Imbau Masyarakat Waspada!

Berita Utama | inews | Jum'at, 28 Maret 2025 - 04:04
share

JAKARTA, iNews.id - Heboh di media sosial terkait pembagian gratis jamu dengan kadar alkohol lebih dari 10 persen di beberapa titik rute mudik Lebaran. Merespons hal itu, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika (LPPOM) mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dalam memilih produk konsumsi selama perjalanan.

Menurut Direktur Utama LPPOM, Muti Arintawati berdasarkan Fatwa MUI bahwa minuman dengan alkohol minimal 0,5 persen sudah termasuk khamar dan haram dikonsumsi umat Muslim.

“Minuman yang mengandung alkohol/etanol (C2H5OH) minimal 0,5 persen tergolong sebagai khamr. Minuman beralkohol yang masuk kategori khamr adalah najis dan haram, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak,” ujar dia dalam keterangan dikutip Jumat (28/3).

Dengan mengacu pada fatwa tersebut, LPPOM menegaskan bahwa jamu atau minuman tradisional lain yang dibagikan di rute mudi tersebut termasuk dalam kategori haram untuk dikonsumsi.

Terlebih, kata dia, jika jamu dengan kadar alkohol lebih dari 10 persen dikonsumsi oleh pengemudi saat melakukan perjalanan mudik, hal ini sangat berbahaya. Sebab, akan menimbulkan efek mabuk yang dapat membahayakan keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya.

“Jangan tergiur produk gratis dan terkecoh oleh kemasan tradisional atau klaim khasiat yang tidak diiringi dengan jaminan kehalalan. Apalagi jika produk tersebut belum memiliki sertifikat halal resmi dari BPJPH,” kata dia.

LPPOM juga mengajak para produsen jamu atau minuman tradisional yang mengandung alkohol tinggi untuk memasarkan produk non-halal dengan informasi yang jujur dan terbuka kepada publik.

Sebagai bentuk perlindungan terhadap konsumen, LPPOM mengimbau pemerintah menegakkan aturan di Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tahun 2024 Pasal 110a yang mewajibkan Pelaku Usaha mencantumkan keterangan tidak halal jika memproduksi produk yang berasal dari bahan yang diharamkan.

“Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga ketenangan, keamanan, dan keselamatan selama mudik dengan lebih selektif dalam memilih produk,” kata Muti.

Topik Menarik