Kabupaten Bandung Kembali Dilanda Banjir, 4 Kecamatan Terdampak dan Ratusan Jiwa Mengungsi

Kabupaten Bandung Kembali Dilanda Banjir, 4 Kecamatan Terdampak dan Ratusan Jiwa Mengungsi

Berita Utama | okezone | Minggu, 16 Maret 2025 - 08:35
share

BANDUNG - Hujan deras dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Sabtu (15/3) membuat sejumlah wilayah Kabupaten Bandung kembali di landa banjir pada Minggu (16/3/2025).

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, ada empat Kecamatan yang terdampak akibat banjir yang menyebabkan Sungai Citarum kembali meluap.

"Kami mencatat bencana banjir di beberapa kecamatan, dari Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Rancaekek, dan Kecamatan Margaasih," ujar Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama saat dikonfirmasi.

Uka menjelaskan, jika banjir ini terjadi akibat luapan sungai anak Citarum seperti sungai Cikapundung, sungai Cigede, dan sungai Cipalasari. Ketinggian air pun bervariasi mulai dari 50 hingga 80 sentimeter.

"Karena kemarin kan hujan begitu besar jadi sungai pada meluap ke pemukiman warga," jelasnya.

Uka mengatakan jika banjir yang melanda Kecamatan Bojongsoang terdampak pada tiga Desa, yakni Desa Bojongsoang, Desa Lengkong, dan Desa Bojongsari.

"Desa Bojongsoang itu ketinggian air 30 sampai 80 sentimeter. Di Desa Lengkong dan Bojongsari itu ketinggian air sampai 50 sentimeter," katanya.

Adapun di ketiga Desa tersebut, sebanyak 40 rumah dan 264 jiwa terdampak akibat luapan sungai Ciatrum.

"Saat ini kami masih melakukan monitoring. Kami juga sudah mengevakuasi 8 orang lansia dan 16 balita di Kecamatan Bojongsoang," ujarnya.

Kemudian di Kecamatan Dayeuhkolot, banjir melanda di dua Desa yakni Desa Dayeuhkolot dan Desa Citereup dengan ketinggian air dari 10 hingga 90 sentimeter.

 

Di Desa Dayeuhkolot banjir merendam 9 Kampung dan dua Jalan raya menuju wilayah kota Bandung.

Sedangkan di Desa Citeureup banjir merendam, dua Kampung, yakni Kampung Leuwi Bandung dan Kampung Sukabirus dengan ketingian air mencapai dada orang dewasa.

"Akibat banjir ini warga di Desa Dayeuhkolot mulai kembali mengungsi. Saat ini ada 60 jiwa terdiri dari 22 dewasa dan anak-anak, 7 lansia, 4 balita, 2 disabilitas dan 3 warga yang sakit," ungkapnya.

Adapun di Desa Citereup, ada sekitar 465 jiwa yang saat ini sudah mengungsi di beberapa fasilitas sementara seperti di Masjid-Masjid.

"Iya ada warga yang terpaksa mengisi beberapa fasilitas seperti Masjid At Taqwa Sukabirus dihuni oleh 9 orang lansia dan 15 orang balita. Mesjid SMP 1 Dayeuhkolot sebanyak  152 Jiwa yang terdiri dari 9 Lansia, 18 Balita, 1 Bumil ikut mengungsi dan Mesjid Miftahul Falah Lamajang Rw. 07 pengungsi berjumlah 95 Jiwa, terdiri dari 3 Lansia, 5 Balita, 32 Lakilaki, 33 Perempuan, dan Mesjid Baitul Ikhsan Lamajang RW 6, pengungsi berjumlah 72 Jiwa. Mesjid Miftahul Jannah Lamajang RW 16 pengungsi berjumlah 80 Jiwa," terangnya.

"Kemudian ada juga warga dari Desa Cangkuang Wetan yang mengungsi sebanyak 13 KK atau 42 jiwa yang berada di Gedung RW 1 Cibedug Hilir. Dan ada juga yang dikontrakan mengungsi sekitar 12 KK," sambungnya.

Sedangkan untuk di Kecamatan Rancaekek, banjir merendam Kampung Babakan, Desa Nanjung Mekar dan Kampung Bojongmenje, Desa Cangkuang.

"Di Rancaekek ada sekitar 176 jiwa dan puluhan rumah warga terendam akibat meluapnya sungai Citarik," tuturnya.

Terakhir banjir melanda Kecamatan Margaasih yang melanda Kampung Rancamalang.

"Banjir di kampung ini akibat jebolnya benteng pembatas irigasi yang menyebabkan satu dinding rumah milik seorang warga jebol," pungkasnya.

Topik Menarik