4 Skenario Perdamaian Rusia dan Ukraina, Nomor 4 yang Terburuk
JAKARTA - Dalam upaya mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun antara Rusia dan Ukraina, berbagai lembaga kajian internasional telah mengajukan sejumlah skenario perdamaian.
Berbagai pendekatan baru-baru ini diajukan oleh sejumlah lembaga kajian untuk mencapai perdamaian yang langgeng antara Moskow dan Kyiv, berikut beberapa di antaranya, sebagaimana dilansir dari VOA Indonesia.
Skenario yang Diusulkan untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
1. Strategi Tekanan Maksimum
Pusat Analisis Kebijakan Eropa (CEPA) mengajukan rencana tujuh poin yang menekankan pentingnya "strategi tekanan maksimum" untuk mendorong Rusia berunding dengan itikad baik. Langkah-langkah yang disarankan meliputi:
- Dukungan Militer Tanpa Syarat: Amerika Serikat dan sekutunya diharapkan memberikan bantuan materiil segera kepada Ukraina guna melemahkan kekuatan militer Rusia dan memperkuat posisi negosiasi Ukraina.
- Peningkatan Sanksi Ekonomi: Memperketat sanksi terhadap sektor keuangan dan energi Rusia, serta mengalihkan aset Rusia yang dibekukan untuk mendukung pertahanan dan rekonstruksi Ukraina. Selain itu, penerapan sanksi sekunder terhadap negara-negara pendukung Rusia, seperti China, Iran, dan Korea Utara, juga diusulkan.
- Keterlibatan Eropa dalam Negosiasi: CEPA menekankan bahwa Ukraina dan negara-negara Eropa harus berperan aktif dalam setiap perundingan damai dengan Rusia. Amerika Serikat diharapkan mendukung koalisi Eropa yang siap menjaga garis gencatan senjata melalui pengerahan pasukan internasional. Selain itu, percepatan proses keanggotaan Ukraina di Uni Eropa dianggap krusial.
2. Gencatan Senjata dengan Garis Pertahanan yang Dibekukan
Skenario ini melibatkan penghentian permusuhan aktif tanpa adanya jaminan pencegahan kuat terhadap kemungkinan invasi ulang oleh Rusia. Situasi ini dapat terjadi jika terdapat perpecahan di antara negara-negara Barat yang hanya menginginkan penghentian pertempuran tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang. Hasilnya bisa mirip dengan Perjanjian Minsk sebelumnya, dengan pengamat internasional non-bersenjata dan aturan mengenai penempatan senjata berat.
3. Perdamaian yang Tidak Menguntungkan bagi Ukraina
Dalam skenario ini, Ukraina mungkin terpaksa menerima perjanjian damai yang merugikan, seperti kehilangan wilayah signifikan dan pembagian geopolitik yang tidak menguntungkan. Hal ini bisa terjadi jika dukungan militer dan ekonomi dari sekutu tidak mencukupi, sementara tekanan dari Rusia terus meningkat.
4. Eskalasi Konflik Menjadi Perang Skala Lebih Luas
Skenario terburuk adalah eskalasi konflik yang melibatkan lebih banyak negara, terutama jika Rusia memperluas agresinya atau jika negara-negara NATO terlibat langsung dalam pertempuran. Situasi ini dapat memicu ketidakstabilan global yang lebih luas dan meningkatkan risiko konfrontasi militer antara kekuatan besar dunia.
Setiap skenario di atas memiliki implikasi yang kompleks dan memerlukan pertimbangan matang dari semua pihak yang terlibat untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut.