Ini Jurus Percepat Capai Swasembada Energi
JAKARTA – PT Pertamina Gas sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina mempercepat swasembada energi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Pada 2024, Pertagas mencatatkan angka penyaluran tertinggi pada transportasi gas bumi sebesar 560.523 MMSCF, serta transportasi minyak bumi sebesar 59 juta barrel.
Total pengelolaan volume ini dilaksanakan Pertagas melalui berbagai infrastruktur energi yang seluruhnya berlokasi di Indonesia.
1. Percepat Swasembada Energi
Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso menjelaskan, melalui visi barunya Pertagas memantapkan langkah untuk menjadi perusahaan infrastruktur energi berkelas dunia, yang tidak hanya mendukung ketahanan energi nasional, tetapi juga siap menghadapi tantangan pasar energi global.
Visi ini juga didorong untuk mendiversifikasi portofolio, menjangkau pasar yang lebih luas, dan mengintegrasikan lebih banyak solusi berbasis teknologi.
"Kami tidak hanya fokus pada gas bumi dan energi fosil, namun juga aktif mengembangkan green energy serta teknologi yang lebih ramah lingkungan untuk menghadapi era transisi energi," kata Gamal di Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Dengan visi ini, Pertagas berkomitmen untuk terus berinovasi, memastikan keberlanjutan perusahaan, dan menjawab tantangan energi yang semakin besar. Berdiri sejak 23 Februari 2007 atau tepat 18 tahun, pihaknya menegaskan komitmennya untuk tetap menjadi bagian penting dalam mendukung swasembada energi Indonesia, melalui pengelolaan infrastruktur yang handal, operasional yang efektif dan efisien, dan pengembangan energi terbarukan.
Dengan misi yang mengutamakan pengelolaan infrastruktur energi yang aman, handal dan efisien, serta upaya untuk mendukung transisi energi, Pertagas siap untuk mendukung pengembangan infrastruktur energi di Indonesia yang lebih kuat dengan menghubungkan lokasi pasok dan pasar yang memiliki kebutuhan untuk menyerap.
Pertagas menegaskan komitmennya untuk terus mempercepat kemajuan dalam menghadirkan infrastruktur energi untuk meningkatkan jangkauan distribusi, tetapi juga soal menciptakan sistem yang lebih andal dalam menghadapi berbagai tantangan kebutuhan energi, terutama di sektor-sektor industri strategis seperti kilang, pembangkit listrik, dan industri pupuk.
2. Gas Jadi Jembatan Transisi Energi
Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan peran dan kontribusi Pertagas sangat penting bagi sektor energi nasional, termasuk di era transisi energi. Infrastruktur energi, salah satu jaringan pipa Pertagas menjadi faktor kunci.
Apalagi banyak pihak yang menyebut gas sebagai jembatan menuju transisi energi. “Fosil yang paling ramah lingkungan adalah gas, sehingga gas menjadi sangat penting,” ungkapnya.
Pertagas, kata Komaidi, telah ikut berpartisipasi dalam industri gas nasional, sehingga dalam konteks transisi energi memiliki peran penting.
“Kuncinya, gas bisa dimanfaatkan kalau ada connectivity, ada integrasi. Kalau ini bisa dilakukan, tentu akan efisien dan masyarakat akan dapat akses yang lebih baik. Industri juga dapat akses lebih baik,” kata dia.