XL Axiata dan Smartfren Merger, Bentuk Raksasa Telekomunikasi Baru

XL Axiata dan Smartfren Merger, Bentuk Raksasa Telekomunikasi Baru

Berita Utama | surabaya.inews.id | Rabu, 11 Desember 2024 - 16:10
share

JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Industri telekomunikasi Indonesia menyaksikan babak baru dengan pengumuman merger strategis antara PT XL Axiata Tbk (“XL Axiata”) dan PT Smartfren Telecom Tbk (“Smartfren”), bersama PT Smart Telcom (“SmartTel”).

Nilai gabungan pra-sinergi dari merger ini mencapai lebih dari US$ 6,5 miliar (IDR 104 triliun), menciptakan entitas baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (“XLSmart”).

Merger ini menggabungkan kekuatan dua operator telekomunikasi terkemuka di Indonesia, XL Axiata dan Smartfren, untuk menciptakan pemain kelas dunia yang mampu mendorong inovasi, meningkatkan kualitas layanan, dan memperluas konektivitas digital di seluruh Nusantara. 

XLSmart akan memiliki pendapatan proforma lebih dari US$ 2,8 miliar (IDR 45,4 triliun) dan EBITDA lebih dari US$ 1,4 miliar (IDR 22,4 triliun) – angka pra-sinergi berdasarkan Laporan Tahunan 2023. Diperkirakan, merger ini akan menghasilkan sinergi sebelum pajak tahunan sebesar US$ 300-400 juta setelah integrasi selesai.

Vivek Sood, Group Chief Executive Officer Axiata Group, menyatakan keyakinannya bahwa merger ini akan mempercepat konektivitas di Indonesia dan ASEAN, sekaligus membantu mengatasi kesenjangan digital. 

"Merger ini merupakan langkah penting dalam membangun fondasi ekonomi digital yang tangguh," ujarnya. 

Axiata dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama XLSmart, masing-masing dengan kepemilikan 34,8. Axiata akan menerima hingga US$ 475 juta sebagai bagian dari transaksi ini.

Franky Oesman Widjaja, Chairman Sinar Mas Telecommunication and Technology, menambahkan bahwa merger ini bertujuan memberikan nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingan melalui layanan prima, konektivitas digital, dan inovasi. 

"Hal ini sejalan dengan prinsip bersatu untuk tujuan bersama yang lebih besar," katanya.

 

XLSmart akan memiliki total pelanggan gabungan sebanyak 94,51 juta (27 pangsa pasar), dan akan memanfaatkan jaringan, keahlian, dan sumber daya dari kedua pemegang saham untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia. Investasi ulang dalam perluasan 5G, peningkatan jaringan, dan inovasi produk menjadi fokus utama.

Dian Siswarini, Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, menekankan bahwa merger ini akan meningkatkan daya saing, mendorong inovasi, dan membuka peluang pertumbuhan baru. 

"Merger ini menunjukkan komitmen untuk memperkuat ekonomi digital Indonesia dan menjembatani kesenjangan digital," tuturnya.

Merza Fachys, Direktur Utama Smartfren, menambahkan bahwa merger ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan manfaat signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan. 

"Dengan menyatukan usaha ini, kami memperkuat komitmen jangka panjang untuk Indonesia," katanya.

Proses merger XL Axiata Smartfren masih menunggu persetujuan regulator dan pemegang saham. Jika semua berjalan lancar, penyelesaian merger diharapkan pada paruh pertama 2025. CIMB, J.P. Morgan, Deutsche Bank, Maybank, dan Citibank bertindak sebagai penasihat keuangan untuk transaksi ini.

Topik Menarik