Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei: Israel dan AS Akan Mendapat Pembalasan!
TEHERAN, iNews.id - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji akan membalas serangan Israel dan Amerika Serikat (AS) terhadap negaranya serta kelompok-kelompok proksi di kawasan, termasuk Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon.
Ini merupakan komentar tegas pertamanya mengenai pembalasan Iran atas serangan Israel pada 26 Oktober lalu. AS turut berkontribusi dalam serangan itu karena mengizinkan wilayah udara Irak yang dikuasainya. Dia juga menegaskan konsistensi Iran mendukung perjuangan Hamas di Gaza.
"Para musuh, baik AS maupun rezim Zionis, harus tahu bahwa mereka pasti akan mendapatkan pembalasan yang menghancurkan atas apa yang mereka lakukan terhadap Iran, bangsa Iran, serta front-front perlawanan," katanya, tanpa menyebutkan secara spesifik rencana pembalasan tersebut, seperti dilaporkan kantor berita IRNA.
Pernyataan itu disampaikan dalam pidatonya kepada para mahasiswa, Sabtu (2/11/2024).
Lebih lanjut Khamenei juga menegaskan komitmen Iran dalam memerangi arogansi Barat. Upaya Iran untuk memerangi negara-negara yang mengatur tatanan dunia tidak akan gagal.
Bikin Haru! Wanita Ini Kembalikan Seserahan usai Calon Suami Meninggal 2 Hari sebelum Nikah
"(Upaya Iran) Menghadapi arogansi global dan aparat kriminal ... tidak akan gagal," kata Khamenei, seperti dilaporkan kembali Al Jazeera.
Dia menjelaskan, negara-negara Barat semakin arogan dengan mendominasi ekonomi, militer, dan budaya secara menyeluruh.
Sebelumnya Khamenei mengatakan, Israel salah perhitungan dengan menyerang negaranya. Negara Yahudi itu menyerang Iran menggunakan rudal dan drone, menargetkan pangkalan-pangkalan militer di Teheran dan beberapa provinsi lain.
"Zionis salah perhitungan sehubungan dengan Iran. Mereka tidak mengenal Iran," kata Khamenei, pada 28 Oktober.
Dia melanjutkan, Israel juga belum bisa memahami dengan benar kekuatan, inisiatif, serta tekad rakyat Iran.
"Kita harus bikin mereka paham mengenai hal-hal ini," ujarnya.
Militer Iran mengungkap jet-jet tempur Israel menyerang dari wilayah udara Irak yang dikuasai AS. Ini mengungkap misteri bagaimana serangan ke Iran bisa terjadi karena jarak kedua negara sangat jauh, yakni 1.000 km lebih.