Nasib Tragis Turis Amerika Hilang saat Diving di Indonesia, Potongan Tubuh Ditemukan di Perut Hiu

Nasib Tragis Turis Amerika Hilang saat Diving di Indonesia, Potongan Tubuh Ditemukan di Perut Hiu

Berita Utama | inews | Kamis, 10 Oktober 2024 - 06:50
share

JAKARTA, iNews.id - Nasib tragis menimpa seorang turis Amerika Serikat bernama Carol Colleen Monfore, yang hilang ketika menyelam dalam liburannya di Indonesia. Perempuan berusia 68 tahun itu diyakini tewas setelah potongan tubuhnnya ditemukan dalam perut seekor hiu.

Colleen Monfore diketahui menjelajahi lautan sekitar Pulau Reong yang berada di antara utara Timor Leste dan Kabupaten Maluku Barat Daya bersama enam temannya, pada 26 September lalu. Saat menyelam, dia hilang terseret arus yang kuat.

Pemandu kelompok penyelam berusaha menariknya kembali ke perahu, tapi gagal. Pencarian terhadap turis tersebut sempat dilakukan selama delapan hari hingga dinyatakan berakhir pada pada 3 Oktober lalu pukul 15.30 WIT oleh Basarnas Kalabahi Provinsi NTT.

Melansir The Independet, Rabu (9/10/2024), setelah kejadian itu, minggu lalu, seorang nelayan di Timor Leste, menangkap dan membunuh hiu yang berjarak sekitar 75 mil dari lokasi Monfore hilang. Menurutnya, hiu itu terlihat sangat kesakitan. Yang mengerikan, di dalam perut hiu ditemukan potongan tubuh seorang perempuan dan bagian dari pakaian selam serta pakaian renang.

Potongan tubuh turis Amerika Serikat Carol Colleen Monfore (68), ditemukan dalam perut seekor hiu di perairan Indonesia. Turis tersebut sebelumnya hilang saat menyelam di Perairan Pulau Reong, Maluku Barat Daya. (Ilustrasi/Freepik)
Potongan tubuh turis Amerika Serikat Carol Colleen Monfore (68), ditemukan dalam perut seekor hiu di perairan Indonesia. Turis tersebut sebelumnya hilang saat menyelam di Perairan Pulau Reong, Maluku Barat Daya. (Ilustrasi/Freepik)

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan Laut Sekitarnya, Muhammad Salleh Goro mengatakan, telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dili. KBRI mengonfirmasi penemuan potongan tubuh perempuan dalam perut seekor hiu. Namun, dia memastikan hiu yang ditangkap tidak berada di wilayah Indonesia.

"Mayat perempuan itu ditemukan di dalam perut hiu di Timor Leste. Itu bukan di wilayah Indonesia. Kami sedang menyelidiki kasus ini lebih lanjut untuk memastikan apakah itu jenazah orang yang dilaporkan hilang di Indonesia," kata Muhammad Salleh Goro.

Menurutnya, dari pakaian selam yang dikenakan korban, korban diduga penyelam. Namun, pihaknya masih akan menyelidiki dan hasilnya segera dipublikasikan.

Pihak berwenang mengatakan masih mencoba untuk memastikan apakah bagian tubuh tersebut mungkin milik orang hilang lainnya meskipun ada laporan menyebutkan bagian tubuh tersebut telah diidentifikasi sebagai milik Monfore.

Pejabat di Timor Leste juga telah menghubungi penjaga pantai di Indonesia. Mereka meminta keterangan dari siapa saja jika kehilangan teman atau saudara saat menyelam di pulau-pulau terdekat yang merupakan wilayah Indonesia.

Ragu Monfore Tewas Dimakan Hiu

Pascapenemuan potongan tubuh dalam perut hiu yang diduga kuat Monfore, orang-orang yang mengaku sebagai temannya buka suara. Salah satunya Kim Sass, seorang penyelam. Di postingan Facebook-nya, dia mengatakan bukti yang dikumpulkan oleh penyidik menunjukkan klaim serangan hiu itu salah.

Sass mengatakan, lambung hiu diadaptasi untuk mencerna secara cepat, dengan asam kuat yang membantu memecah makanan menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Namun, tubuh dan sidik jari Monfore ternyata masih dapat diidentifikasi.

"Ini tidak mungkin terjadi jika hiu menyerangnya beberapa minggu yang lalu," tulis Sass.

Sass mengatakan, dia dan teman-temannya lebih percaya Monfore meninggal karena masalah medis. Sementara arus kuat yang dilaporkan jadi penyebab penyelam itu terseret, diyakini masih dapat diatasi. Apalagi, Monfore dikenal sebagai penyelam yang sangat baik semasa hidup.

"Saya telah melakukan 1000+ penyelaman dengan wanita yang baik hati ini. Dia adalah penyelam yang sangat baik. Saya tidak percaya bahwa lingkungan dan tentu saja bukan hiu yang mengakhiri hidupnya," tulis Sass di Facebook.

Serangan hiu di daerah tersebut pada umumnya jarang terjadi. Selama 275 tahun terakhir, hanya 11 insiden yang tidak beralasan, tercatat pernah terjadi.

"Suami Colleen mengatakan dia akan sangat sedih jika mengetahui seekor hiu mati karena dia dan bahwa kematiannya membuat hiu, sekali lagi, mendapat nama buruk," tulis Sass.

Topik Menarik