Kelompok Houthi Yaman Gempur Bandara Israel saat Pesawat PM Netanyahu Tiba dari AS
DOHA, iNews.id - Kelompok Houthi Yaman mengklaim telah menyerang Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, Israel, menggunakan rudal Palestine-2, Sabtu (28/9/2024) malam waktu setempat. Serangan terjadi saat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kembali ke Israel setelah menghadiri Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat.
"Angkatan Udara Yaman menyerang Bandara Ben Gurion (Tel Aviv) dengan rudal balistik hipersonik Palestine-2 saat kedatangan perdana menteri musuh Benjamin Netanyahu," kata juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, sebagaimana dilaporkan stasiun televisi Al Masirah.
Tak disebutkan dampak dari serangan itu atau apakah rudal yang pernah membuat heboh Israel itu berhasil dicegat atau tidak.
Sebelumnya pemimpin sayap militer Houthi Ansar Allah mengatakan, harapan orang-orang Yahudi telah pupus setelah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, pada Juli lalu. Harapan mereka untuk bisa mendapatkan perdamaian serta pemulangan sandera di Jalur Gaza semakin jauh lagi setelah pembunuhan Nasrallah.
Israel Seenaknya Bombardir Beirut dan Bantai 720 Orang, Mengapa Militer Lebanon Diam Saja?
"(Front dukungan) Akan terus berlanjut dan tumbuh meskipun ada upaya dari musuh Israel, dan kami tidak akan mengecewakan kedua bangsa, Lebanon dan Palestina, yang terkasih," bunyi pernyataan Ansar Allah, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (29/9/2024).
Netanyahu mempersingkat agenda kunjungannya di AS terkait perang yang sedang terjadi di perbatasan utara negaranya.
Dalam pernyataan publik pertamanya setelah pembunuhan Nasrallah, Netanyahu mengatakan kematian Nasrallah merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan Israel saat ini, yaitu memulangkan warga Israel ke kota-kota di perbatasan dengan Lebanon.
"Pembunuhan Nasrallah merupakan syarat yang diperlukan untuk mencapai tujuan kami saat ini, yaitu memulangkan penduduk utara ke rumah mereka dengan aman serta mengubah keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut selama bertahun-tahun mendatang," kata Netanyahu.
Dia juga mengklaim pembunuhan tersebut akan membantu upaya pembebasan sandera di Gaza tanpa menjelaskan apa kaitannya perang di Lebanon dengan wilayah kekuasaan Hamas itu.