5 Suku yang Terancam Punah di Dunia, Termasuk yang Ada di Indonesia

5 Suku yang Terancam Punah di Dunia, Termasuk yang Ada di Indonesia

Berita Utama | okezone | Selasa, 24 September 2024 - 17:43
share

JAKARTA – Keragaman suku di dunia memberikan keunikan dari berbagai tradisi yang perlu dipertahankan. Suku-suku tersebut juga mengajarkan pedoman hidup dari para leluhur yang mereka lestarikan dari generasi ke generasi.

Menurut Sponsel, banyak suku di dunia yang mulai terancam punah dan tidak dapat mempertahankan kebudayaan asli mereka, karena adanya tantangan perubahan zaman. Suku-suku tersebut, tidak tersentuh dengan peradaban dan semakin terasingkan.

1. Suku Korowai

Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah suku tebanyak di dunia. Suku Korowai di Papua, menjadi suku yang terancam punah. Mereka memiliki tradisi unik, yaitu hidup di rumah pohon yang berisi delapan orang.  Rumah pohon tersebut dianggap oleh masyarakat Korowai sebagai cara untuk melindungi diri dari serangan roh jahat dan suku-suku saingan mereka.
Hutan hujan Tropis di Papua yang mereka tempati menjadi tantangan yang dihadapi oleh Suku Korowai. Deforestasi atau penebangan hutan menjadi salah satu permasalahan yang dapat menghancurkan rumah pohon mereka. Menyadur Kurnia dan Lestari, Perambahan dari perusahaan asing ataupun orang-orang luar juga berdampak pada tradisi asli yang mereka miliki, sehingga mengancam kebudayaan dari Suku Korowai.

2. Suku San

Penduduk asli pertama Afrika Selatan lebih dari 30.000 tahun yang lalu, yaitu Suku San. Suku San, atau lebih dikenal dengan Bushmen, meyakini bahwa mereka merupakan ras tertua di dunia. Mereka meyakini sebagai keturunan langsung manusia pertama di bumi.
Suku San memiliki tradisi yang unik dalam berburu, yakni mereka memakan hewan lain dengan busur dan anak panah. Mereka hidup secara nomaden saat perpindahan musim untuk mencari sumber daya makanan, air, dan juga hewan buruan.
Menyadur BBC, masyarakat Suku San semakin tersingkirkan dengan adanya eksploitasi berlebihan dari pemerintahan dan pihak asing yang mempengaruhi kebudayaan mereka.  Adanya pemintaan konservasi satwa liar yang tinggi, menyebabkan mereka harus kehilangan tempat tinggal mereka.

3. Suku Mursi

Suku asli Ethiopia di barat daya adalah Suku Mursi. Mereka dikenal dengan tradisi ‘Piring Bibir’ yaitu memasang aksesoris seukuran piring di bibir untuk penduduk wanita yang berusia 15 atau 16 tahun, sebagai suatu symbol kedewasaan.
Menurut Will Hurd, adanya tantangan yang mengancam kepunahan Suku Mursi, antara lain perambahan pemerintah dan semakin diperluasnya area pertanian komersil. Pemerintah Ethiopia juga melanggar batas tanah Suku Mursi untuk melakukan proyek pembangunan. Mereka terpaksa harus tinggal di area yang lebih kecil, menyebabkan mereka kesulitan dalam mempertahankan cara hidup tradisional.

 

4. Suku Tsaatan

Suku Tsaatan dikenal sebagai suku yang tinggal di hutan taiga di Mongolia Utara dengan tradisi mereka dalam mengembalakan domba. Suku ini menjadi salah satu suku terakhir di dunia yang hidup sebagai penggemala rusa. Mereka hidup secara nomaden dengan berpindah ke tempat lain setelah tinggal selama lima hingga sepuluh tahun di suatu tempat.
Berdasarkan The Conversation, suku Tsaatan menghadapi permasalahan terkait perubahan iklim yang menyebabkan hutan taiga semakin menyusut dan menyulitkan mereka menemukan sumber makanan bagi rusa kutub mereka. Penduduk Tsaatan dan kawanan rusa merupakan dua hal yang saling bergantung satu sama lain, sehingga ancaman terhadap kepunahan rusa-rusa suku Tsaatan dapat sekaligus menghilangkan kebudayaan yang mereka miliki.

5.  Suku Awa

Hutan hujan Amazon di Brazil adalah tempat tinggal Suku Awa yang terisolasi dari dunia luar dan sangat sedikit orang yang mengetahui kebudayaan mereka. Menurut Earth Island Journal, suku Awa terancam punah karena hutan yang mereka tempati sering dilakukan penebangan liar, sehingga banyak orang luar yang memasuki wilayan mereka. 
Deforestasi juga menjadi ancaman, karena menghancurkan rumah hutan hujan penduduk Awa. Kehilangan tempat yang mereka tinggali, menempatkan orang-orang Suku Awa pada ancaman kekerasan dan penyakit.

Topik Menarik