Kian Agresif, Kamala Harris <i>Bikin</i> Donald Trump Defensif dalam Debat Pilpres AS

Kian Agresif, Kamala Harris Bikin Donald Trump Defensif dalam Debat Pilpres AS

Berita Utama | okezone | Rabu, 11 September 2024 - 17:22
share

WASHINGTON – Calon Presiden Amerika Serikat (capres AS) Partai Demokrat Kamala Harris telah membuat saingannya dari Partai Republik Donald Trump bersikap defensif dalam debat pemilihan presiden (pilpres) AS yang agresif. Harris mengeluarkan serangkaian serangan terhadap kesehatannya, dukungannya terhadap pembatasan aborsi, dan berbagai masalah hukum yang dihadapinya.

Seorang mantan jaksa, Harris, 59 tahun, mengendalikan debat sejak awal pada Selasa (10/9/2024). Dia terus-menerus membuat lawannya kesal dan mendorong Trump, 78 tahun, yang tampak marah untuk menyampaikan serangkaian tanggapan yang penuh kebohongan.

Pada satu titik, ia memancing mantan presiden itu dengan mengatakan bahwa orang-orang sering meninggalkan kampanye terbukanya lebih awal karena kelelahan dan bosan.

Trump, yang merasa frustrasi dengan jumlah massa Harris yang cenderung cukup banyak langsung berdalih. “Kampanye terbuka saya, kami memiliki kampanye terbuka terbesar, kampanye terbuka paling luar biasa dalam sejarah politik,” terangnya.

Ia kemudian beralih ke klaim palsu tentang imigran yang memakan hewan peliharaan di Springfield, Ohio, yang telah beredar di media sosial dan diperkuat oleh calon wakil presiden Trump, senator JD Vance.

"Mereka memakan anjing!" katanya, sementara Harris tertawa tak percaya. "Bicara tentang ekstrem," jawab Harris.

Para penasihat Harris mengatakan, Harris memang memiliki jurus untuk selalu memancing Trump agar mengatakan hal-hal yang dapat menjadi viral di media sosial (medsos).

 

Dengan delapan minggu tersisa sebelum pemilihan, debat ini menawarkan kesempatan langka bagi kedua kandidat untuk menyampaikan argumen mereka kepada pemirsa televisi dengan puluhan juta pemilih.

Para kandidat berselisih tentang imigrasi, kebijakan luar negeri, dan perawatan kesehatan. Namun pendekatan Harris yang tegas berhasil memusatkan perhatian pada Trump. Hal ini membuat sekutunya gembira dan beberapa anggota Partai Republik mengakui perjuangan keras Trump saat debat.

Trump mengulangi klaim palsunya bahwa kekalahannya dalam pemilihan umum 2020 disebabkan oleh penipuan. Dia menyebut Harris sebagai seorang "Marxis" dan secara keliru menyatakan bahwa para migran telah menyebabkan serangkaian kejahatan kekerasan.

Sebagai tanda kepercayaan diri terhadap hasil debat, tim kampanye Harris menantang Trump untuk putaran kedua pada Oktober mendatang.

Topik Menarik