Terbang Jauh ke Dalam Hutan Papua Nugini, Paus Fransiskus Bawa Ratusan Kilogram Barang untuk Bantu Penduduk

Terbang Jauh ke Dalam Hutan Papua Nugini, Paus Fransiskus Bawa Ratusan Kilogram Barang untuk Bantu Penduduk

Berita Utama | okezone | Senin, 9 September 2024 - 08:54
share

VANIMO - Paus Fransiskus terbang jauh ke dalam hutan di negara kepulauan Pasifik Barat Daya Papua Nugini (PNG) pada Minggu (8/9/2024) untuk mengunjungi umat Katolik yang tinggal di salah satu daerah paling terpencil di dunia. Tak lupa, Paus pun membawa perlengkapan medis dan bantuan lainnya.

Dengan menempuh perjalanan sejauh 1.000 km menggunakan pesawat kargo C-130 yang disediakan oleh Angkatan Udara Kerajaan Australia, Fransiskus tiba bersama rombongan kecil di Vanimo, sebuah kota kecil berpenduduk sekitar 12.000 orang di sudut barat laut pulau utama PNG, tanpa air bersih dan listrik yang langka.

Juru bicara Vatikan Matteo Bruni mengatakan Paus berusia 87 tahun itu membawa ratusan kilogram barang untuk membantu mendukung penduduk setempat.

Barang-barang itu termasuk berbagai obat-obatan dan pakaian, serta mainan dan alat musik untuk anak-anak sekolah. Paus mengunjungi negara dengan 600 pulau tersebut sebagai bagian dari lawatan ambisiusnya selama 12 hari ke empat negara di Asia Tenggara dan Oseania, yang merupakan lawatan terpanjang selama 11 tahun masa kepausannya.

Ia datang ke Vanimo atas undangan para misionaris lokal dari Institut Katolik Inkarnate Word. Mereka, seperti Fransiskus, paus pertama dari Benua Amerika, berasal dari Argentina.

"Anda melakukan sesuatu yang indah, dan penting bagi Anda untuk tidak ditinggalkan sendirian," kata Fransiskus kepada kerumunan orang, yang diperkirakan Vatikan berjumlah 20.000 orang, yang terdiri dari para misionaris dan umat Katolik dari Vanimo dalam sebuah pertemuan di luar paroki katedral berpanel kayu satu lantai di kota itu.

"Anda tinggal di tanah yang luar biasa, yang diperkaya oleh berbagai macam tanaman dan burung," lanjutnya.

"Keindahan lanskapnya diimbangi oleh keindahan masyarakat tempat orang-orang saling mencintai, ujarnya.

Pendeta Tomas Ravaioli, salah satu misionaris, mengatakan dia tidak percaya Paus benar-benar datang ke Vanimo. "Dia menepati janjinya untuk datang," kata pendeta itu.

"Kami tidak percaya. Di usianya, dia melakukan upaya yang sangat besar, ungkapnya.

Negara yang luas dengan pegunungan, hutan, dan sungai, PNG adalah rumah bagi lebih dari 800 bahasa dan ratusan suku, termasuk puluhan masyarakat yang tidak terkontak.

Seperti acara-acara lain selama tinggal di negara itu, Fransiskus disambut di sebuah lapangan di luar katedral dengan tarian tradisional dari sekelompok orang yang mengenakan hiasan kepala berbulu dan rok jerami.

Paus juga mendengarkan empat kesaksian dari umat Katolik setempat. Steven Abala, seorang guru awam, menggambarkan bagaimana beberapa masyarakat pedesaan, yang terputus dari jalan raya, harus menunggu berminggu-minggu atau berbulan-bulan di antara kunjungan para pendeta.

Abala memberi Fransiskus hiasan kepala dengan bulu berwarna kuning dan cokelat, yang dicoba oleh Paus.

Vatikan mengatakan ada sekitar 2,5 juta umat Katolik di PNG, yang populasinya diperkirakan berkisar antara 9 juta hingga 17 juta jiwa.

Negara ini telah menjadi target utama perusahaan-perusahaan internasional untuk gas, emas, dan cadangan lainnya. Dalam pidatonya kepada otoritas politiknya pada Sabtu (7/9/2024), Fransiskus menyerukan perlakuan yang lebih baik terhadap para pekerjanya dan mengimbau diakhirinya serentetan kekerasan etnis yang telah menewaskan puluhan orang dalam beberapa bulan terakhir.

Di Vanimo, Paus meminta umat Katolik setempat untuk bekerja mengakhiri perilaku yang merusak seperti kekerasan, perselingkuhan, eksploitasi, penyalahgunaan alkohol dan narkoba, kejahatan yang memenjarakan dan merenggut kebahagiaan begitu banyak saudara dan saudari kita.

Sebelum menuju Vanimo, Fransiskus merayakan Misa pada Minggu (8/9/2024) dengan sekitar 35.000 orang di sebuah tempat olahraga di Port Moresby, ibu kota negara tersebut. Ia memberi tahu penduduk setempat bahwa meskipun mereka mungkin berpikir bahwa mereka tinggal di tanah yang jauh dan terpencil, tapi Tuhan dekat dengan mereka.

Paus akan kembali ke Port Moresby pada Minggu malam setelah menghabiskan sekitar dua setengah jam di Vanimo. Dalam perjalanan pulang pergi, Paus akan terbang sekitar 2.000 km selama sekitar empat jam.

Francis akan mengunjungi PNG hingga Senin (9/9/2024) sebagai bagian dari lawatan yang pertama kali mencakup persinggahan di Indonesia. Ia akan melanjutkan perjalanan ke Timor Timur, kemudian Singapura sebelum kembali ke Roma pada 13 September mendatang.

Topik Menarik