Pejuang Hizbullah Tembaki Pasukan Israel yang Ganggu Personel UNIFIL
BEIRUT, iNews.id - Pejuang Hizbullah memukul mundur pasukan Israel yang menyeberang ke wilayah Lebanon dekat pos penjagaan pasukan perdamaian PBB UNIFIL. Peristiwa itu terjadi di Labboune, desa di perbatasan Israel-Lebanon.
Israel sejak awal perang dengan Hizbullah telah mendesak pasukan UNIFIL untuk meninggalkan pos mereka. Dengan begitu tentara Zionis bisa leluasa melakukan serangan darat ke Lebanon. Namun UNIFIL menolak mentah-mentah seruan itu dan tetap pada posisi.
Sekjen PBB Antonio Guterres sebelumnya menegaskan UNIFIL tak akan pindah dari posisinya saat ini.
Sementara itu Israel terus mempertontonkan pelanggaran mereka dengan melintasi Garis Biru yang membatasi wilayah kedua negara. Keberadaan UNIFIL justru untuk menjalankan mandat sesuai resolusi Dewan Keamanan PBB yakni memastikan tak ada pelanggaran yang dilakukan Israel maupun Lebanon.
Potret Resepsi Nikah Massal Palembang
Hizbullah dalam pernyataan, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (8/10/2024), menembaki pasukan Israel yang menyusup dari belakang posisi pasukan UNIFIL dari arah belakang. Serangan itu berhasil memaksa pasukan Zionis kembali ke wilayah Israel.
Berbagai upaya pasukan Israel untuk masuk ke wilayah Lebanon lebih dalam selalu digagalkan para pejuang Hizbullah. Bahkan banyak tentara Israel yang tewas.
Sebelumnya foto satelit menunjukkan kehadiran militer Israel dalam jumlah besar, termasuk kendaraan, di dekat pangkalan penjaga perdamaian PBB di Maroun Al Ras.
Foto menunjukkan 40 kendaraan militer ditempatkan di benteng sekitar markas besar misi PBB. Di lokasi tersebut terdapat pembangunan jalan untuk memfasilitasi pergerakan pasukan Zionis. Itu terlihat dari tanah yang dibuldozer yang lokasinya dekat pangkalan PBB.
Pasukan UNIFIL sempat membunyikan alarm setelah tentara Israel melintasi perbatasan ke dekat pos misi Maroun Al Ras di dalam wilayah Lebanon. Mereka bersiaga di balik tanggul, hanya beberapa meter dari pangkalan pasukan penjaga perdamaian Irlandia.
Dalam pernyataannya UNIFIL menegaskan keberadaan pasukan Israel tidak bisa diterima dan membahayakan keselamatan pasukan penjaga perdamaian PBB.