PM Anwar Ibrahim: Malaysia Tak Bisa Dipaksa Pilih AS atau China

PM Anwar Ibrahim: Malaysia Tak Bisa Dipaksa Pilih AS atau China

Berita Utama | inews | Jum'at, 6 September 2024 - 03:45
share

VLADIVOSTOK, iNews.id – Malaysia prihatin dengan meningkatnya ketegangan antara AS dan China. Akan tetapi, pemimpin negeri jiran itu menegaskan bahwa Kuala Lumpur tidak dapat dipaksa untuk memilih salah satu pihak. 

“Ya, ada kekhawatiran karena meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China, tetapi kami tidak bisa dipaksa untuk memihak,” kata Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam wawancara dengan RIA Novosti dan RT di Vladivostok, Rusia, Kamis (5/9/2024).

“Kami adalah mitra penting dalam hal perdagangan dan investasi dengan Amerika Serikat, secara kumulatif (AS) masih nomor satu. Tetapi China adalah pemain penting. Jadi kami terlibat lebih dari sebelumnya di semua bidang secara komprehensif,” ujar Anwar di sela-sela Forum Ekonomi Timur (EEF).

Menurut Anwar, kerja sama dengan semua pihak akan menguntungkan ekonomi Malaysia. Ini juga berlaku dalam hal hubungan Kuala Lumpur dengan Rusia, China, dan India.

“Masalah sentralitas dan keterlibatan dengan Amerika Serikat, yang masih menjadi pemain utama dalam hal investasi dan perdagangan dengan Malaysia, dengan Eropa, khususnya Jerman, dan terlebih lagi sekarang dengan China, India, dan Rusia, akan menguntungkan kita,” tuturnya.

EEF dimulai pada Selasa (3/9/2024) lalu dan akan berlangsung hingga Jumat (6/9/2024). Forum tersebut diselenggarakan oleh Universitas Federal Timur Jauh di Kota Vladivostok, yang terletak di kawasan pesisir Pasifik Rusia.

Topik Menarik