Mengapa Paus Fransiskus Selalu Pakai Jubah Putih? Ini Alasannya
Mengapa Paus Fransiskus selalu pakai jubah putih? Ini alasannya. Sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus dikenal karena kemurahan hatinya dan pendekatan yang penuh kasih terhadap berbagai masalah dunia.
Jubah putih yang dia kenakan di setiap kesempatan publik selalu menarik perhatian. Untuk apa paus selalu memakai jubah putih? Pakaian ini memiliki sejarah panjang dan makna mendalam.
Beberapa alasan utama di balik penggunaan jubah putih oleh Paus Fransiskus, serta paus-paus sebelumnya, adalah sebagai berikut.
1. Simbol Kemurnian dan Kesucian
Warna putih biasanya dikaitkan dengan kemurnian, kesucian, dan integritas. Dalam agama, warna ini melambangkan kehidupan yang benar-benar dedikasi kepada Tuhan dan bebas dari dosa.
Sebagai pemimpin spiritual lebih dari satu miliar orang Katolik di seluruh dunia, paus menggunakan jubah putih sebagai lambang nyata komitmen mereka untuk menjalani hidup yang kudus dan setia pada nilai-nilai Kristiani. Dalam pelayanannya, paus diharapkan selalu menunjukkan moralitas tinggi, kejujuran, dan dedikasi tanpa pamrih melalui warna ini.
2. Warisan Sejarah dari Paus Pius V
Paus Pius V, yang menjabat dari tahun 1566 hingga 1572, adalah orang pertama yang mengenakan jubah putih. Pius V adalah anggota Ordo Dominikan, sebuah ordo keagamaan Katolik, yang mengenakan jubah berwarna putih sebagai simbol ketaatan dan kesucian mereka.
Ketika ia terpilih sebagai Paus, Pius V memutuskan untuk tetap mengenakan pakaian biaranya yang berwarna putih. Sejak saat itu, warna putih telah menjadi bagian dari pakaian resmi setiap paus.
Hal ini dilakukan untuk menunjukkan kekuatan dan konsistensi tradisi gereja.
3. Penanda Kepemimpinan Rohani
Jubah putih paus tidak hanya melambangkan tradisi dan kemurnian, tetapi juga berfungsi sebagai simbol visual dari kepemimpinan dan kewajiban spiritual yang diembannya. Warna-warna pakaian memiliki arti khusus dalam struktur hierarki Gereja Katolik.
Kardinal dan uskup, misalnya, biasanya mengenakan pakaian berwarna merah atau ungu sebagai representasi spiritualitas atau martir. Namun, sebagai penerus langsung Santo Petrus dan ketua Gereja Katolik, paus mengenakan pakaian putih sebagai tanda kepemimpinannya yang universal dan unik.
Jubah putih menunjukkan peran paus sebagai tokoh sentral dalam komunitas Katolik di seluruh dunia, membedakannya dari anggota hierarki gereja lainnya. Paus Fransiskus juga menggunakan Zucchetto, topi putih yang hanya Paus lahh yang dapat mengenakannya.
4. Kesederhanaan dan Keteladanan
Papa Fransiskus dikenal karena menjalani gaya hidup yang sederhana dan tidak mewah. Prinsip ini juga tercermin dalam warna putih yang dikenakannya setiap hari.
Paus Fransiskus ingin mengingatkan umat bahwa gereja harus menjadi tempat kesederhanaan, kerendahan hati, dan pelayanan bagi sesama di tengah dunia yang sering kali didominasi oleh kekayaan dan status. Pakaian putihnya yang sederhana tetapi bermakna adalah gambaran dari pesan yang ingin ia sampaikan kepada dunia bahwa kesucian, cinta kasih, dan pelayanan kepada Tuhan dan umat manusia adalah hal yang paling penting.
5. Makna Liturgis
Dalam tradisi Katolik, warna putih juga memiliki hubungan yang kuat dengan liturgi. Banyak perayaan penting dalam kalender liturgi, seperti Natal, Paskah, dan perayaan para santo dan santa, menggunakan warna putih.
Warna ini melambangkan kemenangan Kristus atas dosa dan kematian, serta kebangkitan-Nya, yang membawa harapan baru kepada manusia. Dengan mengenakan jubah putih, paus juga mengingatkan umat akan makna spiritual dari liturgi-litrugi ini dan dorongan untuk mengikuti jejak Kristus.
Kesimpulan
Penggunaan jubah putih oleh Paus Fransiskus bukan sekadar pilihan estetika itu merupakan simbol kuat dari kesucian, kebiasaan, kepemimpinan, dan pelayanan yang ia lakukan sebagai kepala Gereja Katolik. Warna putih ini tidak hanya mencerminkan sejarah berabad-abad, tetapi juga memperkuat pesan moral dan spiritual yang ingin disampaikan oleh Paus Fransiskus kepada dunia bahwa hidup yang penuh cinta kasih, kerendahan hati, dan dedikasi kepada Tuhan adalah nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi oleh setiap orang Katolik.
Jubah putih yang dikenakan paus terus menginspirasi umat Katolik di seluruh dunia untuk hidup sesuai dengan ajaran Kristus dan mengikuti teladan kepemimpinan yang penuh kasih dan rendah hati yang sudah ditunjukkan oleh para pemimpin mereka.