4 Pemimpin Hamas Paling Dicari Israel saat Ini, Ada yang Diracuni tapi Selamat

4 Pemimpin Hamas Paling Dicari Israel saat Ini, Ada yang Diracuni tapi Selamat

Berita Utama | inews | Kamis, 5 September 2024 - 13:21
share

JAKARTA, iNews.id - Pemimpin Hamas paling dicari saat ini menjadi perhatian di tengah masifnya operasi militer Zionis di Jalur Gaza serta pembunuhan Ismail Haniyeh. Ada beberapa nama petinggi Hamas yang masuk dalam radar Israel, salah satunya Haniyeh telah terbunuh di Teheran, Iran, memicu kecaman internasional.

Para pemimpin Hamas diburu Israel karena dianggap membahayakan keamanan nasional, padahal mereka berjuang untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.

Haniyeh, dengan jabatan terakhir kepala biro politik Hamas, dibunuh di Teheran saat menghadiri pelantikan presiden baru, Masoud Pezeshkian. Israel sampai saat ini belum mengakui keterlibatannya, meski beberapa sumber pejabat sudah memastikan badan intelijen Mossad sebagai aktor intelektualnya.

Satu lagi pemimpin Hamas yang dicari namun dilaporkan telah terbunuh adalah Mohammed Deif. Israel mengklaim komandan satap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al Qassam, itu terbunuh dalam pengeboman di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza Tengah, pada pertengahan Juli. Namun sampai saat ini Hamas belum mengonfirmasinya.

Berikut pemimpin Hamas paling dicari Israel saat ini seperti dikutip dari berbagai sumber:

1. Yahya Sinwar

Yahya Sinwar ditunjuk sebagai kepala biro politik Hamas menggantikan Haniyeh. Penunjukan Sinwar sangat mengejutkan Israel, salah satunya karena dia sosok garis keras di Hamas. Tak mudah untuk mencapai kesepakatan apa pun dengan Hamas selama Sinwar menjadi pemimpinnya.

Selain itu, penunjukan Sinwar, yang sebelum penunjukannya sebagai kepala biro politik sudah masuk daftar target, juga seolah-olah menantang Israel.

Pria kelahiran 1962 itu merupakan pendiri dinas keamanan Hamas, Majd. Lembaga ini mengelola masalah keamanan internal, menyelidiki para agen Israel, serta melacak para agen intelijen dan dinas keamanan Israel.

Sinwar telah ditangkap tiga kali oleh Israel dan dijatuhi hukuman seumur hidup empat kali. Penangkapan terakhir terjadi pada 1988. Namun dia termasuk dalam 1.027 tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel untuk ditukar dengan seorang tentara Israel yang ditawan selama lebih dari 5 tahun oleh Hamas.

Sinwar kembali ke jabatannya sebagai kepala biro politik kelompok Hamas untuk wilayah Gaza pada 2017. Dua tahun sebelumnya, AS memasukkan Sinwar ke dalam daftar teroris internasional pada 2015.

2. Mohammed Deif

Mohammed Deif saat ini memimpin Brigade Izzuddin Al Qassam. Dia menjadi sosok paling menakutkan bagi Israel karena menjadi otak berbagai serangan terhadap militer Zionis, termasuk dalam perang sebelumnya.

Berbagai operasi pembunuhan terhadapnya selalu luput. Tak heran jika Deif dijuluki oleh Israel sebagai kucing sembilan nyawa.

Otoritas Israel memenjarakannya pada 1989 setelah dia membentuk Al Qassam dengan tujuan menangkap tentara Israel. Setelah dibebaskan, dia membantu merancang pembangunan terowongan yang memungkinkan pejuang Hamas masuk ke Israel dari Gaza.

Israel memenjarakannya kembali pada 2000, namun dia berhasil melarikan diri saat gerakan Intifadah II. Sejak itu Sinwar tidak meninggalkan jejak sedikit pun.

Upaya pembunuhan paling serius terhadapnya terjadi pada 2002. Deif selamat namun salah satu matanya buta. Israel meyakini akibat serangan itu dia kehilangan satu kaki dan satu tangan, serta kesulitan bicara.

Pasukan Israel juga gagal membunuh Deif selama serangan pada 2014 di Gaza, meski istri dan dua anaknya terbunuh.

Namun pada Agustus lalu Israel mengonfirmasi bahwa Deif telah terbunuh di Nuseirat dalam serangan udara yang juga menewaskan sekitar 100 warga Gaza pada pertengahan Juli lalu. Al Qassam biasanya selalu mengonfirmasi jika ada perwiranya yang tewas, namun kali ini tidak.

3. Marwan Issa

Serupa dengan kasus Deif, Hamas belum mengonfirmasi Marwan Issa, wakil komandan Brigade Al Qassam, terbunuh dalam serangan udara Israel pada Maret 2024. Informasi itu datang dari Gedung Putih.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan Issa telah dibunuh oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam serangan di terowongan di bawah kamp pengungsi Nuseirat.

Issa juga dikenal sebagai shadow man dan dipandang sebagai tangan kanan Deif.

Dia masuk dalam daftar pemimpin Hamas paling dicari Israel dan terluka dalam percobaan pembunuhan pada 2006.

Israel menangkapnya selama gerakan Intifada I yang berlangsung 5 tahun.

Otoritas Palestina yang berkuasa di Tepi Barat juga pernah menangkapnya pada 1997, namun dibebaskan setelah gerakan Intifada II pada 2000.

Jet-jet tempur Israel pernah mengebom rumahnya dua kali serangan ke Gaza pada 2014 dan 2021. Serangan itu menewaskan saudara-saudaranya.

4. Khaled Meshal

Pemimpin Hamas paling dicari Israel berikutnya adalah Khaled Meshal yang juga salah satu pendiri kelompok perlawanan tersebut. Di bawah instruksi langsung Netanyahu, Mossad berusaha membunuh Meshal pada 1997 saat tinggal di Yordania,

Agen Mossad memasuki Yordania menggunakan paspor Kanada palsu kemudian menyuntik Meshal dengan zat beracun saat berjalan-jalan. Namun otoritas Yordania sigap dan mengetahui upaya pembunuhan itu kemudian menangkap dua anggota Mossad.

Raja Hussein, penguasa Yordania, saat itu meminta PM Israel untuk memberikan penawar racun bagi zat yang disuntikkan ke Meshal. Di bawah tekanan Presiden AS saat itu, Bill Clinton, Netanyahu akhirnya memberikan penawar racun setelah awalnya menolak permintaan tersebut.

Meshal merupakan kepala biro politik Hamas di Gaza sebelum diganti oleh Haniyeh.

Hamas memilih Haniyeh untuk menggantikan Meshal pada 2017, sementara Meshal menjadi kepala biro politik Hamas di luar negeri. Namun jabatan itu diserahkan ke Haniyeh sampai dia terbunuh di Teheran pada 31 Juli.

Topik Menarik