Francesco Bagnaia Belum Pantas Jadi Ikon MotoGP, Karismanya Kalah dari Valentino Rossi

Francesco Bagnaia Belum Pantas Jadi Ikon MotoGP, Karismanya Kalah dari Valentino Rossi

Berita Utama | inews | Senin, 26 Agustus 2024 - 04:00
share

MINDELHEIM, iNews.id – Francesco Bagnaia disebut masih belum pantas jadi ikon MotoGP lantaran karismanya tak seperti Valentino Rossi. Hal tersebut diungkapkan mantan pembalap MotoGP yang kini menjadi pengamat, Alexander Hoffmann.

Pecco -sapaan Bagnaia- telah menunjukkan kualitasnya sebagai pembalap yang mampu mendominasi MotoGP. Setelah menjadi runner up di musim 2021, dia menjadi juara dua kali berturut-turut di kelas utama pada musim 2022 dan 2023.

Pembalap asal Italia itu melanjutkan dominasinya di MotoGP 2024 dengan tujuh kemenangan balapan panjang dari 11 seri yang sudah dihelat. Meski mendapatkan perlawanan ketat dari Jorge Martin, dengan sembilan seri tersisa dia bercokol di puncak klasemen dengan keunggulan lima poin dari pembalap Pramac Ducati tersebut.

Bahkan, kini Pecco sudah masuk dalam daftar 10 pembalap dengan kemenangan terbanyak di kelas utama Grand Prix sepeda motor. Dengan torehan 25 podium pertama, dia sejajar dengan Kevin Schwantz. Selain itu, dia juga menjadi pembalap Ducati dengan kemenangan paling banyak di MotoGP, melewati sang legenda, Casey Stoner.

Sejumlah prestasi tersebut membuat banyak orang menilai kini MotoGP sudah memasuki era Francesco Bagnaia. Dia merupakan salah satu pembalap terbaik yang pernah mentas di ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu.

Akan tetapi, Hofmann menilai Pecco terlalu manis untuk menjadi seorang bintang yang ikonik di MotoGP. Sebab menurutnya, rider berusia 27 tahun itu tak punya karisma seorang Valentino Rossi ataupun ketangguhan Marc Marquez.

“Dia terlalu manis untuk olahraga ini. Untuk dianggap sebagai pahlawan mutlak, dia membutuhkan karisma Valentino Rossi, Marco Simoncelli atau ketangguhan Marc, tapi dia tidak memilikinya,” kata Hofmann dilansir dari Motosan, Minggu (25/8/2024).

Kendati terlihat sangat baik dan manis serta jarang bersinggungan dengan rider lain, Pecco diyakini Hofmann tetap menjadi salah satu pembalap terbaik yang pernah ada di MotoGP. Menurutnya, walau lebih banyak menunjukkan kesabarannya, Pecco juga bisa tampil agresif dan meledak-ledak.

“Dia adalah salah satu pembalap paling ‘berpendidikan’. Anda secara tidak sadar memperhitungkan hal itu dan bertanya-tanya apakah dia tidak sebaik itu dan hanya sering menang karena motornya. Pecco benar-benar setara dengan pemain hebat sejati,” jelas Hofmann.

“Pecco punya banyak kesabaran, tapi dia juga bisa meledak. Ada situasi di mana dia jelas ingin menunjukkan bahwa dialah bosnya,” ucapnya.

Topik Menarik