Pesawat EasyJet Turbulensi Parah, Pramugari Terlempar hingga Patah Kaki
PESAWAT EasyJet mengalami turbulensi hebat dalam perjalanan dari Corfu, Yunani menuju London, Inggris. Insiden ini menyebabkan guncangan parah di dalam kabin hingga dua awak pesawat dilaporkan terluka.
Seorang penumpang wanita, Stephanie Pyne, baru saja kembali liburan di Corfu, Yunani, selama sepekan bersama pasangan, orangtua, dan dua anaknya yang berusia sembilan dan lima tahun pada 19 Agustus 2024.
Penerbangan yang ia tumpangi mengalami turbulensi parah sekitar 20 menit setelah lepas landas ( take off ), yang memaksakan pilot untuk turun setinggi 200 meter dengan kecepatan 484 mil per jam.
Akibat perubahan kecepatan yang mendadak, kabin menjadi kacau, penumpang pun panik bukan main, dan dua orang awak kabin terlempar ke dinding pesawat hingga alami luka serius.
"Kami diberitahu di awal penerbangan bahwa kemungkinan (pesawat) akan mengalami turbulensi. Namun, kami tiba-tiba mengalami turbulensi kuat yang tampaknya terjadi secara langsung dan menyebabkan dua awak kabin di bagian belakang pesawat terlempar," kata Stephanie kepada Mirror.
Media Asing Prediksi Timnas Indonesia Menggila di Piala Dunia 2026, Bungkam Brasil hingga Spanyol!
"Semua penumpang mengenakan sabuk pengaman, dan pilot segera memberi tahu awak kabin untuk duduk, tetapi sayangnya dua orang di belakang sudah terjatuh. Seluruh benturan itu berlangsung beberapa detik sebelum kami kembali stabil," lanjutnya.
Wanita 35 tahun itu menjelaskan banyak penumpang berteriak ketakutan, disebabkan pesawat yang turun secara tiba-tiba dan cepat.
Saat keadaan sudah kembali membaik dan pesawat berjalan seperti semula, pilot bertanya kepada penumpang adakah dari mereka yang bisa memberi bantuan medis kepada awak pesawat yang terluka.
"Seorang awak ada yang mengalami terkilir pergelangan kaki dan yang lainnya patah kaki," ungkap salah satu saksi mata.
Pesawat akhirnya mendarat darurat di Bandara Fiumicino, Roma, Italia agar awak pesawat tadi bisa mendapat bantuan medis yang tepat.
"Saat mendarat, pilot menjelaskan bahwa paramedis akan berada di pesawat terlebih dahulu, dan setelah kru yang terluka dibawa keluar, dia menjelaskan kepada kami bahwa bus sudah ada di sana untuk menjemput kami dan penerbangan baru akan dijadwalkan dalam waktu sekitar enam jam," papar Stephanie.
"Awak pesawat tetap tenang dan sangat baik selama seluruh insiden dengan terus memberi kami informasi setiap saat," tambahnya.
Begitu pesawat mendarat di Roma, bus datang untuk menjemput penumpang sebelum mereka melewati pemeriksaan keamanan dan dibawa ke gerbang keberangkatan. Penumpang menerima voucher senilai 18 euro (15,35) per orang, untuk makan di salah satu restoran bandara.
"EasyJet secara teratur memberi tahu kami melalui aplikasi. Kami merasa sangat diperhatikan," puji Stephanie.
Stephanie juga menegaskan bahwa ini adalah insiden yang tidak disengaja tanpa kesalahan pilot dan baik kapten maupun awak kabin sangat luar biasa selama peristiwa itu.
"Ini adalah penerbangan pertama saya dengan EasyJet dan saya tidak akan ragu untuk terbang dengan mereka lagi. Layanannya luar biasa," tutupnya.
Manajemen Pabrik Penyulingan Gas Klaim Bau Gas yang Dihirup Siswa Tak Beracun dan Berbahaya
Sementara juru bicara EasyJet mengklarifikasi terkait insiden tersebut; "Penerbangan pada 19 Agustus 2024 mengalami turbulensi yang sayangnya melukai dua awak kabin. Akibatnya, kapten memutuskan untuk mengalihkan penerbangan ke Roma, tempat pramugari menerima bantuan medis," kata jubir dalam sebuah pernyataan.
"Keselamatan dan kesejahteraan pelanggan dan awak kami adalah prioritas utama EasyJet, dan pilot kami dilatih untuk menangani turbulensi," tandasnya.
Badan Keselamatan Udara Italia, ANSV telah meluncurkan penyelidikan untuk menentukan apakah turbulensi tersebut merupakan peristiwa yang tiba-tiba dan tidak terduga, atau yang dikenal sebagai turbulensi udara bersih.