5 Momen Penting Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024

5 Momen Penting Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Berita Utama | sindonews | Senin, 12 Agustus 2024 - 18:01
share

Indonesia berhasil membawa pulang dua medali emas dan satu perunggu dari ajang bergengsi Olimpiade Paris 2024. Berbagai momen menarik melibatkan atlet Indonesia sepanjang gelaran pesta olahraga terbesar tersebut.

Selama ajang yang berlangsung 26 Juni - 11 Agustus 2024 itu, berbagai peristiwa menarik telah terjadi. Salah satunya tentu datang dari keberhasilan atlet Indonesia dari cabang panjat tebing Veddriq Leonardo dan angkat besi Rizki Juniansyah membawa pulang medali emas.

Namun, di samping itu juga lahir beberapa peristiwa unik yang menarik untuk dibahas. Berikut 5 momen menarik atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

1. Kejutan Emas Panjat Tebing

 

Emas pertama Indonesia di Olimpiade Paris 2024 terbilang mengejutkan. Pasalnya, Cabor panjat tebing pertama kali ditampilkan di Olimpiade 2020 Tokyo, namun saat itu nomor yang ditampilkan adalah kombinasi.

Barulah pada Olimpiade 2024, nomor lomba dipisah menjadi boulder, lead, dan speed. Indonesia mengirim full empat wakil untuk nomor speed. Hasilnya adalah medali emas untuk speed putra melalui Veddriq Leonardo. Ia menang di final dengan catatan waktu 4,75 detik.

2. Bulu Tangkis Terpuruk

 

Cabang andalan Indonesia di Olimpiade, bulu tangkis, justru terpuruk di Paris 2024. Tiga wakil yang diandalkan membawa pulang medali yakni Jonatan Christie, Anthony Ginting, dan Fajar/Rian justru tersingkir di awal-awal fase penyisihan. Medali tetap dibawa pulang oleh tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung, akan tetapi secara garis besar cabang ini tetap tidak memuaskan.

Target medali emas yang biasanya jadi tradisi cabor bulu tangkis kembali terputus, menyamai sejarah kelam di Olimpiade London 2012.

3. Emas Pertama Angkat Besi

Angkat besi adalah salah satu cabang olah raga yang cukup lama ditekuni diikuti Indonesia di Olimpiade. Setelah 67 tahun, akhirnya angkat besi meraih emas untuk pertama kalinya di Olimpiade. Rizki Juniansyah jadi atlet yang menorehkan sejarah tersebut dari nomor 73 kilogram.

4. Penantian Panjang Tunggal Putri

Gregoria Mariska Tunjung mengakhiri penantian 16 tahun tunggal putri Indonesia meraih medali di Olimpiade. Jorji menjadi tunggal putri pertama sejak Maria Kristin Yulianti di Olimpiade 2008 Beijing yang mampu meraih medali.

Kekasih Mikha Angelo menjadi tunggal putri keempat Indonesia yang mampu mempersembahkan medali Olimpiade, mengikuti jejak Susy Susanti (emas Olimipade 1992 dan perunggu Olimpiade 1996), Mia Audina (perak Olimpiade 1996), dan Maria Kristin Yulianti (perunggu Olimpiade 2008)

5. Rizki Juniansyah Pecahkan Rekor

Rizki Juniansyah bukan hanya merebut emas bersejarah. Lifter 21 tahun itu juga sukses mencetak rekor Olimpiade untuk angkatan clean and jerk nomor 73 kilogram putra. Rekor itu tercipta saat Rizki melakukan angkatan kedua dengan berat 199 kilogram.

Topik Menarik