Nasib Dekan FK Unair Dipecat karena Lantang Tolak Dokter Asing, Beri Pesan Perpisahan Menyentuh

Nasib Dekan FK Unair Dipecat karena Lantang Tolak Dokter Asing, Beri Pesan Perpisahan Menyentuh

Berita Utama | inews | Kamis, 4 Juli 2024 - 15:46
share

SURABAYA, iNews.id - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Budi Santoso dipecat dari jabatannya. Pemecatan ini diduga terkait sikapnya yang lantang menolak rencana pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendatangkan dokter asing.

Prof Bus-sapaan akrabnya pun menulis pesan perpisahan yang menyentuh. Pesan ini beredar luar di masyarakat, termasuk dibagikan di grup WhatsApp Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).

Dalam isinya, dia menerima dengan lapang dada dan ikhlas keputusan tersebut. Dia berharap FK Unair terus maju dan berkembang.

"Assalamualaikum wr wb Bapak Ibu Dosen FK Unair, per hari ini saya diberhentikan sebagai Dekan FK Unair. Saya menerima dengan lapang dada dan ikhlas. Mohon maaf selama saya memimpin FK Unair ada salah dan khilaf. Mari terus kita perjuangkan FK Unair tercinta untuk terus maju dan berkembang. Aamiin. Salam hormat untuk guru, senior dan sejawat semuanya," tulis Prof Bus, Rabu (3/7/2024). 

Pesan tersebut pun dibenarkan Kepala Humas Universitas Airlangga Martha Kurnia Kusumawardani.

"Selamat malam rekan-rekan media. Terkait beredarnya pemberitaan tentang pemberhentian Dekan FK Unair di beberapa media sosial, dengan ini kami Humas Universitas Airlangga menyatakan pemberitaan tersebut benar adanya," kata Martha.  

Menurutnya, alasan atau pertimbangan pimpinan Unair terkait pemberhentian ini merupakan kebijakan internal untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan, khususnya di lingkungan FK Unair.

Pada kesempatan yang sama, Martha mewakili Unair menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Budi Santoso atas semua pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut.

Sebelumnya kepada awak media, Prof Bus mengeluarkan pernyataan penolakan saat menanggapi pertanyaan media usai pelantikan dokter spesialis pada Rabu 26 Juni 2024. Dia ketika itu tegas bersikap untuk memperjuangkan penolakan agar Kemenkes tidak mendatangkan dokter asing.

"Kami dari FK Unair tidak setuju. Saya pikir semua dokter di Indonesia tidak rela jika dokter asing bekerja di sini," ujarnya.

Dia menyebut, Indonesia masih mampu memproduksi dokter yang berkualitas. Ada 92 fakultas kedokteran lain di Indonesia yang masih mampu memproduksi dokter berkualitas. Terlebih rumah sakit di kota besar memiliki jumlah dokter spesialis yang sangat banyak.

"Dokter kita mampu memenuhinya, dokter kita mampu menanganinya. Kita tahu rumah sakit vertikal di kota-kota besar, masak mereka kekurangan dokter spesialis," katanya.

Menurutnya, FK Unair dan fakultas kedokteran lain siap untuk menjadi tuan rumah guna menyiapkan dokter spesialis di Indonesia. Dia akan terus bersikap dengan memperjuangkan penolakan agar Kemenkes tidak mendatangkan dokter asing.

"Kami akan terus memperjuangkan ke Kemenkes, kami tidak setuju," ucapnya.

Topik Menarik