Syahrul Yasin Limpo Baru Kembalikan Dana Rp600 Juta, Jubir KPK: Belum Diserahkan ke Negara

Syahrul Yasin Limpo Baru Kembalikan Dana Rp600 Juta, Jubir KPK: Belum Diserahkan ke Negara

Berita Utama | palembang.inews.id | Sabtu, 29 Juni 2024 - 15:55
share

JAKARTA, iNewspalembang.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyampaikan sudah ada pengembalian dana dari eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai terdakwa kasus korupsi dengan menerima uang sebesar Rp44,5 miliar. 

Seperti diketahui, bahwa Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada KPK menuntut Syahrul Yasin Limpo membayar uang pengganti sebesar Rp44,2 miliar dan 30.000 dolar AS (Rp490,4 juta).

Menurut Juru bicara KPK, Tessa Mahardika, mulai ada pengembalian dana yang dilakukan Syahrul Yasin Limpo. Hanya saja, nilainya masih sangat jauh dari tuntutan yang diajukan oleh jaksa penuntut umum KPK.

"Informasi sementara yang kami dapatkan hampir Rp600 juta ya. Ya, sudah masuk ke rekening KPK itu hampir Rp600 juta, kalau saya tidak salah," ujar dia di Jakarta, Jumat (28/6/2024). 

Tessa mengatakan, saat ini uang pengembalian tersebut masih berada di rekening KPK dan belum diserahkan kepada negara.

"Karena masih masuk ke rekening, belum dilakukan penyitaan, jadi baru masuk aja. Penyitaan itu harus nanti dokumen transfernya diserahkan ke penyidik. Ada orang yang melakukan penyitaan, diberikan bea sita, tanda terima ya," kata dia.

Kemudian, ungkap Tessa, keluarga Syahrul Yasin Limpo juga telah mengembalikan beberapa barang yang diduga berasal dari korupsi yang dilakukan mantan Mentan itu dan hal tersebut  masih dalam penyidikan.

"Apabila penyidik merasa ada kecukupan alat bukti, untuk ditingkatkan penyidikan yang baru, nanti tentunya akan dikaji dan dilakukan ekspos tingkat kedeputian maupun ekspos pimpinan," ungkap dia.

Tessa menjelaskan, saat ini penyidik sedang fokus pada tindak pidana pencucian uang (TPPU). Setelah ditemukan bukti baru, pihak penyidik akan menilai apakah ada tersangka baru dalam kasus tersebut.

"Dalam perjalanannya, bila teman-teman penyidik menemukan alat bukti baru untuk mengembangkan tersangka baru, dan dinilai alat buktinya cukup, tentunya itu dapat dilakukan," tandas dia.

Topik Menarik