4 Jenis Pola Asuh Anak, Efeknya Beda-beda

4 Jenis Pola Asuh Anak, Efeknya Beda-beda

Berita Utama | BuddyKu | Rabu, 1 Maret 2023 - 16:50
share

AKURAT.CO- Jenis pola asuh anak atau gaya pengasuhan orang tua terhadap anak akan berpengaruh pada karakternya di masa depan. Bahkan, para peneliti mengungkapkan bahwa adanya keterkaitan antara pola asuh dan perilaku anak di kemudian hari.

Dari masing-masing jenis pola asuh yang diterapkan orang tua tentu memiliki dampak berbeda pada anak. Jika pendekatan yang dilakukan berbeda, hasilnya juga akan bervariasi. Gaya pengasuhan orang tua akan berpengaruh pada perkembangan mental anak serta pertumbuhan emosi pada psikologis anak secara keseluruhan.

Jenis Pola Asuh Anak

4 Jenis Pola Asuh Anak, Ternyata Ada Efeknya - Foto 1
Ilustrasi pola asuh anak (theAsianparent)

Adapun jenis pola asuh anak dibedakan menjadi empat, yaitu pengasuhan permisif, otoritatif, otoriter, dan tidak terlibat. Keempat jenis gaya pengasuhan ini berbeda dalam cara disiplin, pengasuhan, kehangatan, metode komunikasi, kontrol dan tingkat kedewasaan.

Berikut merupakan ulasan mengenai empat jenis pola asuh anak di antaranya:

Pola asuh permisif

Jenis pola asuh anak permisif dapat dikatakan sebagai pola asuh yang toleran atau penuh dengan kesabaran. Ciri-ciri gaya pengasuhan ini, yaitu memiliki beberapa aturan atau standar perilaku, aturan bisa tidak konsisten, jangan berharap terlalu banyak dari anak, dan terus mengasuh dan mencintai anak-anak. Pola asuh seperti ini akan memberikan efek kepada anak misalnya, seperti kekurangan disiplin diri, memiliki keterampilan sosial yang buruk, akan sangat menuntut, dan merasa tidak aman.

Pola asuh otoritatif

Gaya pengasuhan ini dikenal dengan pola asuh demokratis, di mana orangtua dan anak selalu berbicara bersama untuk mendapatkan solusi dari setiap permasalahan yang dihadapinya. Jenis pola asuh seperti ini akan mendorong anak untuk berani berpendapat dan percaya diri.

Bahkan, anak akan merasa dihargai karena orang tua lebih terbuka untuk mendengarkan pendapat anak. Maka secara tidak langsung pola asuh seperti ini akan merekatkan hubungan anak dan orang tua.

Pola asuh otoriter

Jenis pola asuh anak seperti ini ditandai dengan aturan orangtua yang kaku dan harapan tinggi yang harus diikuti anak tanpa syarat. Umumnya, karakteristik pola asuh seperti ini orangtua akan memberikan peraturan yang ketat, sangat menuntut dan tidak memberikan anak-anak pilihan.

Para orang tua harus hati-hati jika menerapkan pola asuh anak seperti ini, karena efek yang ditimbulkan akan mebuat anak memiliki perilaku yang lebih agresif di luar rumah, mengalami kesulitan dalam situasi sosal dan tidak percaya diri disekitar orang lain. Kebanyakan dari anak dengan pola asuh seperti ini akan berdampak pada prestasi anak di sekolah.

Pola asuh yang tidak terlibat

Pola asuh yang tidak terlibat atau tidak diperhatikan menjadi gaya pengasuhan paling berbahaya. Dalam gaya pengasuhan seperti ini biasanya orangtua abai dan tidak memenuhi kebutuhan anak, baik dari segi fisik maupun psikis.

Orangtua dengan jenis pola asuh anak seperti ini sangat sedikit. Anak-anak dengan pola asuh orang tua seperti ini mungkin tidak akan merasa bahagia dalam hidupnya. Mereka cenderung tidak berprestasi, baik di bidang akademik maupun tidak percaya diri saat berada di masyarakat umum.

Nah, itulah empat jenis pola asuh anak. Pilihlah salah satu metode pengasuhan anak yang baik untuk menciptakan mental, agar bisa melakukan proses sosialisasinya serta bisa membanggakan orang tua dengan berprestasi sekolah.

Semoga dengan ulasan di atas bisa membantu kamu untuk menentukan dan menerapkan pola asuh yang baik kepada anak. Terapkan pola asuh yang tepat agar anak merasa nyaman. Kira-kira kamu menerapkan pola asuh anak yang mana?

Topik Menarik