Pertama di Dunia, Ini Sederet Keuntungan RI Terapkan Biodiesel B35

Pertama di Dunia, Ini Sederet Keuntungan RI Terapkan Biodiesel B35

Berita Utama | BuddyKu | Kamis, 2 Februari 2023 - 06:37
share

IDXChannel - Pemerintah mulai menerapkan bahan bakar biodiesel B35 demi mengurangi emisi. Ini juga membuat Indonesia menjadi negara pertama yang menerapkan biofuel dengan kandungan tinggi.

Pengamat otomotif sekaligus pakar kelistrikan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agus Purwadi mengatakan, penerapan biofuel berupa B35 menjadi langkah tepat. Selain mobil listrik, ini menjadi salah satu cara untuk mengurangi emisi.

Itu bagus, kita punya keunggulan di biofuel. Kita juga sudah menjadi pelopor B30 di dunia, maksimal B15 tapi kita sudah B30. Nomor satu lah kita di dunia untuk biofuel karena kita punya sawit, kata Agus kepada MNC Portal, Kamis (2/2/2023).

Biodiesel B35 sudah dilakukan pengujian sepanjang 2022 untuk melihat reaksinya terhadap komponen mesin. Namun, selama pengujian hasil yang ditunjukkan positif, sehingga penggunaannya bisa langsung diterapkan untuk umum.

Kalau B35 itu memang jadi trade off saja. Kalau secara BBM kita punya kemandirian, mungkin devisa sudah bisa dihemat banyak. Pak Menko Airlangga bilang kalau kita sudah menghemat devisa lebih dari USD10 miliar. Diharapkan ini bisa lebih menghemat lagi, ujar Agus.

Tetapi, Agus mengatakan, pemilik kendaraan harus lebih memerhatikan kondisi mesinnya saat mengisi bahan bakar biodiesel B35. Pasalnya, ada risiko korosi dari penggunaan biofuel yang terus menerus.

Di satu sisi, mungkin yang menjadi perhatian adalah dari sisi kendaraannya. B35 ini kan kadar airnya lebih tinggi, jadi servisnya lebih sering. Jadi perawatannya harus lebih baik, setidaknya filter yang perlu lebih sering diganti, ucap Agus.

Menurut Agus, dari sisi energi itu merupakan hal yang sangat baik karena mengurangi impor minyak mentah yang sangat besar. Pasalnya, saat ini mobil diesel menjadi idaman dan penjualannya meningkat dibandingkan 2021.

Kalau dari datanya Gaikindo itu lebih dari 200 ribu unit mobil diesel terjual atau sepertiga dari total penjualan domestik 1 juta unit. Jadi, itu akan memperbaiki juga dan kita punya alternatif BBM. Kita juga kan lagi ngembangin Bensa (Bensin Sawit) itu buat mobil bensin bukan diesel. Itu bagus juga karena Indonesia saja yang punya, ujarnya.

Agus berharap, pengembangan Bensa dapat dilakukan dalam waktu cepat. Ini akan mengurangi emisi lebih besar lagi jika dipadukan dengan teknologi elektrik atau mobil hybrid.

Kalau dikombinasi dengan elektrik jadi lebih bagus. Kalau di hybrid, mesinnya bisa pakai biofuel. Itu dampak emisinya bisa lebih turun lagi. Sekarang juga kita sudah mengembangkan untuk aftur juga, bahan bakar pesawat terbang, karena ini keunggulan kita punya sawit yang memang produktif untuk bahan bakar, ungkapnya.

Namun, kembali lagi Agus mengingatkan untuk melakukan perawatan lebih cepat dibandingkan yang direkomendasikan pabrikan. Ini untuk menjaga mesin tetap memiliki kinerja maksimal.

(FAY)

Topik Menarik