Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi, PVMBG Minta Warga Jauhi Radius 5 Km

Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi, PVMBG Minta Warga Jauhi Radius 5 Km

Berita Utama | BuddyKu | Rabu, 4 Januari 2023 - 12:05
share

LAMPUNG SELATAN, iNews.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMGB) meminta warga untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda dalam radius 5 km.

Permintaan itu menyusul Gunung Anak Krakatau yang meletus lagi, Rabu (4/1/2023) pukul 15.09 WIB. Tinggi kolom abu teramati mencapai 3 km (3.000 meter) di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 65 mm dan durasi sementara ini 1 menit 37 detik.

Masyarakat, pengunjung, wisatawan dan pendaki tidak boleh mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif, kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api, Gunung Anak Krakatau, Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Andi Suwardi.

Dia mengatakan, kondisi Gunung Anak Krakatau saat ini berada pada level III. Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada Status Level III (Siaga), kata Andi.

Dari catatan PVMBG, dalam dua hari terakhir, Gunung Anak Krakatau erupsi sebanyak tiga kali. Yakni, Selasa (3/1/2023) sore dengan ketinggian kolom abu sekitar 100 meter. Kemudian, Rabu (4/1/2023) sore, kolom abu mencapai 100 meter dan beberapa jam setelahnya erupsi dengan ketinggian kolom abu hingga 3.000 meter (3 km) dari atas puncak.

Meningkatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau membuat khawatir warga pesisir Lampung Selatan. Mereka masih trauma tsunami yang terjadi akhir 2018 lalu ketika Gunung Anak Krakatau erupsi dan longsor.

Kepala Dusun Pulau Sebesi, Riko mengatakan, masyarakat Pulau Sebesi resah atas sering terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau.

Iya mas, kami warga merasa resah atas sering terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau, kata Riko.

Dia mengaku warga sekitar masih trauma atas insiden tsunami 2018. Kalau dibilang trauma pasti trauma, karena kan tsunami 2018 lalu akibat longsoran dari Gunung Anak Krakatau itu, ujarnya.

Topik Menarik